Yuukk...!!! Lestarikan Adat Istiadat Dan Budaya Harta Karun Warisan Leluhur Batak

Ketua umum DPP PBBD Taulim P. Matondang dan Yusril Limbong. (Foto/dok) 


Medan | Elindonews.my.id

Perserikatan Bangso Batak Sedunia (PBBD) mengajak seluruh keturunan Raja Batak, untuk senantiasa menggali, mengembangkan dan melestarikan, adat budaya batak.


Hal itu dikatakan Ketua umum DPP PBBD Taulim P. Matondang saat bincang-bincang di Warung kopi Aceh Jalan Rakyat Medan, beberapa waktu lalu, bersama pegiat budaya batak seperti Yusril Limbong dan Frengky Hutahaean.


Menurut Taulim yang akrab disapa Matondang, Suku Batak merupakan salah satu Suku yang lahir, besar dan berkembang di Wilayah Nusantara,tepatnya asal keberadaan dan berkembangnya suku Batak adalah di Puncak gunung yang disebut Pusuk Buhit, di Kecamatan Limbong Kabupaten Samosir.


Sementara itu menurut Yusril Limbong, Suku Batak, juga telah banyak berperan aktif baik dari pra kemerdekaan hingga mengisi kemerdekaan Republik Indonesia hingga saat ini, menuju Hari Ulang Tahun Kemerdekaan yang ke 80 tahun, bahkan sudah tercatat "Pahlawan Nasional Putra Batak yaitu Raja Singamangaraja" 


Peristiwa dan dinamika Ideologi Politik Sosial Budaya Pertahanan Keamanan Semesta ( IPOLEKSOSBUD & HANKAM RATA ) Suku Batak merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam menjaga keutuhan berbangsa dan bernegara.


Secara topografi wilayah tanah Batak sebagai asalnya Suku Batak tidak lah keseluruhannya  sebagai daerah sentra pertanian tapi di setiap kehidupan suku Batak budaya atau tradisi yang telah diturunkan dari para pendahulu Batak, masih diterapkan dan dilaksanakan di kehidupan suku Batak, yaitu Dalihan Na Tolu yang merupakan dasar pergerakkan Budaya atau Adat Istiadat di jalankan bagi suku Batak.


Luas wilayah bisa berkurang akibat pertumbuhan usia, Sumber daya alam bisa habis akibat di eksploitasi untuk kebutuhan ekonomi, Adat Istiadat/Budaya ? Bisa hilang jika pemilik Budaya atau Adat Istiadat dari Suku tersebut sudah tergerus oleh modernisasi zaman yang menggeser peran budaya atau adat istiadat di kehidupan suku tersebut, khususnya suku Batak.


Jika hal tersebut menjadi tantangan bagi generasi penerus suku Batak, maka Budaya atau Adat Istiadat harus di jadikan sebagai harga katun bagi Suku Batak, khususnya di dunia kepariwisataan.


Seiring berjalannya waktu, suku Batak yang dikenal dengan sebutan "Bangso" telah berkembang dan berada di mancanegara, yang sebelumnya mengisi wilayah Tapanuli utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Karo, Simalungun, Pakpak/Dai


Putra putri Batak dikenal sebagai "anak raja dan boru raja", itu adalah warisan adat budaya, meskipun Raja raja Batak tidak pernah punya istana dan harta seperti emas dan lain lain.


Lebih lanjut Matondang berharap agar semua pengurus dan anggota turut berperan aktip dalam kegiatan ini, mengingat bahwa potensi penguasaan sejarah, adat dan budaya batak ada pada setiap insan batak.


Karena harta karun yang diwariskan leluhur  Batak adalah, adat istiadat dan budaya yang telah mengangkat harkat martabat bangso batak dimancanegara seperti, adat budaya batak toba, karo, simalungun, tapanuli tengah, tapanuli selatan, pakpak dairi. (Frank_01) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar