Medan | Elindonews.my.id
Suku Batak merupakan salah satu Suku yang lahir, besar dan berkembang di Nusantara atau Indonesia yang berasal keberadaannya di puncak gunung yang disebut Pusuk Buhit, di Kecamatan Limbong Kabupaten Samosir. Hal itu dikatakan dikatakan Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perserikatan Bangso Batak se-Dunia (PBBD), Taulim P. Matondang saat acara bincang-bincang di Jalan Rakyat Medan, belum lama ini bersama para pegiat budaya batak.
Taulim P. Matondang yang akrab disapa Matondang, itu Perserikatan Bangso Batak se-Dunia (PBBD) mengajak seluruh keturunan Raja Batak, untuk senantiasa menggali, mengembangkan dan melestarikan, adat budaya batak. Matondang berharap agar semua pengurus dan anggota turut berperan aktip dalam kegiatan, mengingat bahwa potensi penguasaan sejarah, adat dan budaya batak ada pada setiap insan batak
Dalam kesempatan acara bincang-bincang itu, Matondang menjelaskan bahwa satu suku bangsa akan dikenal melalui budayanya. “Satu suku bangsa itu dikenal lewat budaya yang melekat pada suku itu. Hal itu karena bangsa merupakan jatidiri atau identitas yang membedakan dengan jatidiri atau identitas suku bangsa lainnya,” katanya menjelaskan.
Menurutnya, pada umumnya jatidiri atau identitas satu bangsa itu melekat maka harus terpelihara dalam suku bangsa tersebut. Adat budaya menjadi mengidentifikasikan suatu suku bangsa. Hal itu juga berlaku pada peradaban suku Batak. Untuk itu katanya bila seseorang menyatakan jatidiri atau identitas sebagai orang Batak maka adat budaya Batak itu harus melekat pada dirinya.
Matondang menilai, saat ini terjadi pergeseran sehingga jatidiri atau identitas suku batak itu mulai kabur pada diri seorang bersuku Batak. Untuk itu menurutnya perlu ditumbuh kembangkan kembali dengan melestarikan budaya Batak tersebut dengan hidup orang batak. “Sudah waktunya menghidupkan nilai nilai dalam tradisi Batak bersama-sama dengan orang-orang Batak lainnya. Kita menyadari terjadi pergeseran dan harus kembali menjadi kritis bagi kita ketika kita menyadari bahwa kita tidak menghidupkan budaya atau tradisi Batak tersebut dalam kehidupan sehari-hari dan dalam komunitas kita,” katanya menegaskan.
Kondisi itu kata Matondang terjadi karena orang bersuku Batak sekarang ini hidup dalam era global sehingga terjadi pergeseran nilai dengan budaya global yang banyak mempengaruhi dan bahkan menggantikan jatidirinya sebagai orang bersuku Batak dengan budaya-budaya modern. Akhirnya orang bersuku Batak menjadi kehilangan identitas asalinya.
Kini beragam budaya di luar budaya Batak maka sebagai seorang yang bersuku batak harus tahu yang mana budaya asli miliknya. “Dalam hal ini, kita dari Perserikatan Bangso Batak se-Dunia mengajak seluruh keturunan Raja Batak, untuk senantiasa menggali, mengembangkan dan melestarikan, adat budaya batak. Kalau tidak sekarang, kapan lagi. Kalau bukan kita orang batak yang melestarikan adat budaya batak, siapa lagi,” kata Taulim P. Matondang menegaskan.
(E_01/rel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar