Medan | Elindonews.my.id
Satuan tugas lalulintas (Satlantas) Polrestabes Medan saat ini sedang giatnya melakukan penertiban lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan.
Hal ini dibenarkan Kasat Lantas Kompol Andika Purba.S.H.,S.I.K, seraya menuturkan, bahwa kecelakaan lalu lintas menjadi salah satu penyumbang angka kematian yang tinggi, sehingga beranjak dari itu personel Satlantas optimis mewujudkan Kota Medan tertib berlalu lintas.
Sambung Andika lagi, kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas penting dipaham mengenai keselamatan berkendara.
Dijelaskan bahwa sebagai data organisasi kesehatan dunia (WHO) menyebutkan, lalu lintas berada dalam peringkat 9 dari 10 peringkat penyebab kematian tertinggi di dunia. Dan diprediksi akan naik ke peringkat kelima pada 2030 setelah penyakit jantung koroner, stroke, penyakit paru-paru kronis, juga infeksi pernapasan. “Ini yang harus menjadi catatan kita, Jumat (17/1/2025)
Kecelakaan ini, menjadi salah satu penyumbang angka kematin. Makanya, perlu ditanamkan kedisiplinan juga tertib berlalu lintas sebagai kebutuhan kita. Kalau hal itu dipahami masyarakat kita, tentu itu bisa menjadi budaya hidup sehari-hari.
Hal ini juga sudah menjadi kebutuhan, kecelakan itu pasti bisa di kurangi,” tegasnya kepada Elindonews.my.id. Melihat kondisi itu, masyarakat harus bisa menjadikan budaya selamat berkendara sebagai pedoman. Apalagi, sambung dia, mobilitas masyarakat saat ini sangat bergantung pada kendaraan pribadi. Ia menuturkan dampak dari kelalaian berkendara tidak hanya merugikan pada diri sendiri, tetapi juga orang lain.
Sebab kecelakaan lalu lintas terkadang tidak hanya melibatkan satu kendaraan saja. Tidak hanya itu, lanjut Andika persepsi masyarakat yang merasa takut ketika ada razia, harus dihilangkan. Karena menurut dia, polisi akan melakukan penindakan ketika memang, kendaraan maupun si pengendara tidak lengkap. “Ini yang masih kita usahakan, bagaimana pola pikir masyarakat tidak takut sama polisi ketika ada operasi.
Karena, ketika kesadaran disiplin sudah ada pada masyarakat kita, tentu tidak ada tindakan tegas ketika operasi. Bukan karena takut di tilang atau takut karena ada polisinya. Kita harus hilangkan pemikiran seperti itu, dan budaya untuk selalu disiplin,” jelasnya.
Budaya untuk selalu disiplin dan tertib berlalu dinilai sangat penting menurut Andika. Jumlah populasi kendaraan yang setiap harinya meningkat tapi tidak diimbangi dengan pelebaran jalan, semakin memicu terjadinya kecelakaan. Akibat perilaku tidak patuh itu sering mengakibatkan kemacetan dan kecelakaan terjadi. Kemacetan akibat tidak sabar dan sifat egois berkendaraan, tidak mendahulukan yang seharusnya didahulukan dan yang lebih ironis dalam hal kecelakaan.
(JBR/15)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar