Medan | Elindonews.my.id
Overpass di Jalan Stasiun Kereta Api Medan, rusak dan direndam banjir meski baru diresmikan Wali Kota Medan, Bobby Nasution, akhir tahun lalu. Pemkot Medan pun angkat bicara.
Material yang rusak itu adalah aluminium composite panel (ACP) dibagian sisi tembok, terlepas dari tempatnya.
Peresmian Overpass tersebut menuai kritikan dikalangan pengamat konstruksi, Serahterima Paket pekerjaan terkesan untuk menghindari denda keterlambatan, belum ada terlihat pemeriksaan hasil pekerjaan yang dilakukan dilapangan.
Adanya beberapa ACP disisi pembatas jalan yang berwarna emas itu terlepas. Sementara sisi bawah overpass sempat direndam banjir. Meskipun beberapa jam kemudian banjir di lokasi surut.
Plh Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi Medan, Gibson Panjaitan, mengatakan jika pihaknya telah meminta agar perusahaan melakukan penguatan ACP yang terlepas.
"Sudah kita suruh itu dibuat penguatan, hari ini mulai masuk bahannya, karena itu masih masa pemeliharaan jadi sudah kita sarankan agar diperbaiki ditambah lagi dia perkuatannya," kata Gibson Panjaitan, Senin (6/1/2024).
Gibson mengakui jika ACP itu awalnya hanya dilem saja. Namun karena banyak warga yang berswafoto di lokasi akhirnya membuat ACP terlepas.
"Jadi itu kan hanya dilem itu sisinya, perkuatan agar bisa nanti orang bersandar, kemarin kan agar cantik aja, orang kan nggak bisa kita larang, orang ini bersandar, berdiri, berfoto di atasnya, kan orang banyak yang ingin berfoto," ucapnya
Terkait dengan banjir, Gibson menjelaskan jika itu disebabkan masih adanya space sekitar 1,5 meter dari bangunan Stasiun Kereta Api dengan overpass. Pihaknya telah berkoordinasi dengan PT KAI dan bakal ditutup oleh pihak PT KAI.
"Jadi di bawah overpass masih ada itu celah, kita sudah koordinasi kemarin sama pihak kereta api, jadi antara kereta api dengan overpass masih ada celah sekitar 1,5 meter, jadi itu nanti akan dibangun oleh pihak kereta api, mereka akan buat penutupnya seperti atap sehingga air nya nggak langsung jatuh ke bawah dia," ujarnya.
Gibson menuturkan banjir hari ini disebabkan oleh space yang belum tertutup dan belum selesainya pengerjaan drainase keliling lapangan Merdeka yang saat ini masih dalam tahap pengerjaan. Jika dua hal itu selesai, maka tidak akan banjir lagi.
"Kalau ini sudah tertutup, airnya kan nggak jatuh langsung ke jalan, itu gara-gara masih terbuka dan belum selesainya pengerjaan drainase keliling Lapangan Merdeka yang saat ini masih dalam tahap pengerjaan," tutupnya.
Menurut Erwin Simanjuntak sebagai pengamat jasa konstruksi menyatakan bahwa alasan space 1,5 meter itu adalah alasan klasik. “Dari awal pekerjaan space 1,5 meter itu sudah menjadi permasalahan, kenapa sampai sekarang tidak ada solusi”. Katanya
Beliau juga menambahkan bahwa perencanaan DED nya juga amburadul dan terkesan pemborosan uang negara. Mengapa harus pakai ACP? Apakah alasannya estetika juga?
Dampak Proyek Strategis Kota Medan mengakibatkan kas daerah defisit, sehingga pengusaha kecil yang mengerjakan proyek di pemko medan banyak yang tak terbayar, diduga kas daerah kota medan kosong.
(E_01/win)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar