Jakarta | Elindonews.my.id
Kompetisi cerdas cermat terbukti memiliki dampak signifikan untuk meningkatkan kemampuan siswa. Penelitian oleh Hidayat dan Purwo (2023) mengungkapkan bahwa kompetisi ini dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis hingga 35%.
Selain itu, keterampilan komunikasi dan presentasi siswa juga meningkat hingga 50% (Setiawan & Putri, 2023). Temuan ini menegaskan bahwa cerdas cermat berperan penting dalam pengembangan kompetensi akademik sekaligus keterampilan sosial peserta.
Rendi Kurniawan dan Moch Sugilaksono dari Program Studi Komunikasi, bersama Razqa Azaki dan Michael Alexander Newton dari Program Studi Komputer, Universitas Pertamina (UPER) angkatan 2024, berbagi kiat sukses untuk memenangkan kompetisi cerdas cermat. Tergabung dalam tim ComCom, mereka meraup gelar juara pertama dalam lomba cerdas cermat nasional yang diadakan oleh Youth Ranger Indonesia 2024, Selasa (3/12/2024)
1. Fokus Memahami Materi
Membagi kisi-kisi materi menjadi langkah awal yang cukup strategis untuk mempersiapkan diri menghadapi soal yang diujikan. Tim ComCom memastikan setiap anggota dapat belajar dengan efisien melalui pembagian kisi-kisi materi secara sistematis.
"Selama lima hari menjelang perlombaan, kami menerima kisi-kisi materi soal yang akan diujikan. Kami membagi jenis materi di antara anggota tim berdasarkan minat dan keahlian masing-masing untuk memaksimalkan fokus belajar. Saya bertanggung jawab pada materi kebudayaan dan pengetahuan alam, Rendi fokus pada pengetahuan umum dan tes memori, sementara Razqa dan Michael, yang berasal dari prodi sains, membantu dengan materi numerik dan logika," papar Ogi.
Strategi pembagian tugas seperti ini menurit penelitian terbukti meningkatkan efisiensi belajar hingga 40% dan mempercepat penguasaan materi (Hidayat dan Purwo, 2023).
2. Latihan Rutin
Dengan waktu persiapan yang relatif singkat, Ogi dan tim fokus untuk membedah kisi-kisi soal secara mendalam. "Selama lima hari, kami melakukan latihan intensif dengan membahas materi satu per satu. Setiap anggota tim fokus memahami bagian masing-masing, sementara anggota lainnya mendengarkan serta memberikan masukan. Misalnya, saat saya membahas kebudayaan Indonesia, Razqa mengoreksi detail tentang adat istiadat suku tertentu yang saya lewatkan. Ketika Razqa membahas soal numerik, Michael memberikan alternatif metode perhitungan yang lebih cepat. Latihan seperti ini tidak hanya membantu kami memperbaiki kesalahan, tetapi juga memperkaya pemahaman bersama," jelas Ogi.
3. Menguasai Teknik Menjawab
Teknik menjawab dalam cerdas cermat merupakan kunci keberhasilan dalam cerdas cermat.
"Salah satu strategi yang kami gunakan adalah memahami inti pertanyaan dengan membaca atau mendengarkan secara saksama. Kami juga belajar untuk mengidentifikasi kata kunci yang dapat membantu menentukan jawaban, sehingga tidak membuang waktu pada detail yang tidak relevan.
Misalnya, ketika diberikan pertanyaan, 'Sebutkan negara penghasil minyak terbesar di dunia!', kata kunci yang kami fokuskan adalah 'negara' dan 'penghasil minyak terbesar'. Dengan segera mengingat data yang relevan, kami dapat menjawab dengan tepat tanpa terjebak pada informasi tambahan yang tidak diperlukan," jelas Ogi.
Prestasi Ogi dan tim mendapatkan apresiasi dari Rektor Universitas Pertamina, Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A. Kadir, M.S., IPU. Beliau menyatakan bahwa keberhasilan Tim ComCom merupakan hasil dari persiapan tim yang matang serta adanya keselarasan antara kurikulum perkuliahan materi yang diujikan dalam kompetisi.
“Kami di Universitas Pertamina selalu berkomitmen mendukung pengembangan kompetensi mahasiswa melalui kurikulum yang relevan, seperti Berpikir Kritis dan Pengantar Teknologi Bisnis dan Energi. Selain itu, kami menyediakan fasilitas latihan intensif berupa simulasi soal dan diskusi untuk memperdalam pemahaman materi. Pendampingan dari dosen serta akses ke sumber belajar yang luas juga menjadi bagian penting dalam mempersiapkan mahasiswa agar dapat berprestasi di kompetisi seperti ini,” jelas Prof. Wawan.
(JB Rumapea)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar