Bangka | Elindonews.my.id
Sebagai wujud dukungan dari program Tanggung Jawab Sosial serta Lingkungan (TJSL) secara langsung ke masyarakat, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) turut serta berpartisipasi pada Kegiatan Relawan Bakti BUMN Batch VI tahun 2024 di Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah pada 15 hingga 17 Agustus 2024.
Relawan Bakti BUMN itu merupakan kegiatan kolaborasi BUMN untuk mengimplementasikan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) secara langsung ke masyarakat. Diwakili oleh 10 orang relawan dari berbagai BUMN, Selasa (5/9/2024).
Telkom menginisiasi aktivitas kegiatan Relawan Bakti BUMN yang berfokus pada empat bidang, yaitu Pendidikan, Lingkungan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, dan Kesehatan. Relawan Bakti BUMN merupakan kegiatan kolaborasi BUMN dalam mengimplementasikan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) secara langsung ke masyarakat. Diwakili oleh 10 orang relawan dari berbagai BUMN.
Telkom menginisiasi aktivitas kegiatan Relawan Bakti BUMN yang berfokus pada empat bidang, yaitu Pendidikan, Lingkungan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, dan Kesehatan. Pelaksanaan Kegiatan Relawan Bakti BUMN Batch VI menjadi sebagai bentuk implementasi nyata kinerja 5 tahun Telkom di bawah kepemimpinan Menteri BUMN RI, Erick Thohir dalam menyebarkan serta menginspirasi lebih banyak pihak yang turut serta berkontribusi membangun Indonesia.
Dengan banyaknya potensi yang dimiliki, Kabupaten Bangka Tengah menjadi salah satu lokasi pelaksanaan program Relawan Bakti BUMN Batch VI tahun 2024. Lebih lanjut, Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah juga terkenal akan berbagai kekayaan wisata alamnya, salah satunya adalah Hutan Pelawan. Hutan Pelawan memiliki keunikannya tersendiri, yaitu Pohon Pelawan yang merupakan endemik Provinsi Bangka Belitung.
Selain itu, Desa Namang telah menuai beragam penghargaan seperti mewakili Indonesia dalam pertemuan ASEAN Village Network (AVN) untuk kategori "One Village One Product". Adapun produk mewakili Desa Namang adalah Madu Khas Hutan Pelawan yang memiliki cita rasa tersendiri.
Senior General Manager Social Responsibility Center Telkom Hery Susanto turut menyampaikan, “Kegiatan Kolaborasi Relawan Bakti BUMN selaras dengan core values Telkom untuk berdampak terhadap pembangunan secara berkelanjutan masyarakat Indonesia.
Relawan sebagai perantara, diharapkan dapat menjadi simbol bahwa kepedulian tidak hanya datang dari perusahaan saja. Akan tetapi juga hadir pada diri setiap karyawan BUMN untuk berdampak pada masyarakat sekitarnya. Melalui kegiatan ini juga diharapkan mampu mendorong potensi Desa Namang dari segi ekonomi, lingkungan, maupun kesejahteraan masyarakat desa.”
Sebagai tema ”Selawang Segantang” sesuai dengan semangat masyarakat setempat, Relawan berbaur bersama masyarakat dalam beberapa aktivitas seperti, Pelatihan Packaging & Digitalisasi UMKM Binaan Rumah BUMN Telkom Koba, Sosialisasi Pencegahan Stunting di Posyandu setempat, Penanaman Hidroponik, Sharing Knowledge Peternakan Lebah Madu, dan Kerja Bakti Membersihkan Parit sekaligus penebaran benih ikan.
Tidak hanya itu, Relawan juga diajak untuk melakukan simulasi pengukuran Carbon Stock dan penanaman bibit pohon pelawan, Fun Games bersama adik-adik Desa Namang, Edukasi seputar Literasi Digital, Malam Keakraban, Sharing Session bersama BUMN Muda sampai dengan pelaksanaan Upacara Kemerdekaan RI Ke-79 Tahun.
Kepala Desa Namang, Zaiwan menyampaikan apresiasi serta antusiasmenya terhadap kegiatan Relawan Bakti BUMN, ”Terima kasih kepada Telkom Indonesia bersama Abang dan Ayuk Relawan Bakti BUMN yang telah membantu masyarakat desa selama beberapa hari ini. Harapannya kolaborasi tersebut dapat terus terjalin secara berkelanjutan juga dapat mendukung Desa Namang untuk semakin maju lewat go international,” jelas Zaiwan.
Kegiatan Relawan Bakti BUMN merupakan agenda tahunan yang diikuti oleh setiap BUMN sebagai bentuk nyata kontribusi BUMN kepada masyarakat. Salah satunya Telkom Indonesia yang secara aktif ikut serta. Melalui kegiatan ini, Telkom berharap dapat meninggalkan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat desa yang terdampak. (JB Rumapea)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar