MEDAN | Elindonews.my.id
Pasien umum RS.Estomihi bernama M.Sihombing (50) mengaku sangat kecewa serta mengalami trauma atas pelayanan oknum Dokter berinisial D yang diduga pelayanannya tidak sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) kesehatan. Bahkan, dirinya mengaku keracunan obat. Atas hal ini dirinya akan menempuh jalur hukum terhadap pihak RS.Estomihi Jalan Sisingamangaraja No.235 Medan.
Akibat daripada itu, M.Sihombing mengalami kedua matanya bengkak, tangan bengkak dan sesak pernapasan. Selain itu, dianya juga tidak percaya diri dalam melakukan aktivitas sehari-hari karena ejekan dari teman-temannya.
Dijelaskannya, bahwa sakit yang dia keluhkan hanya batuk dan flu. Namun, setelah ditangani pihak RS.Estomihi dianya tidak mendapatkan kesembuhan malah makin parah.
"Kedatangan saya ke RS.Estomihi untuk berobat dengan keluhan batuk dan flu. Namun, saya menilai penanganan yang dilakukan oleh oknum Dokter berinisial D itu, terkesan percobaan saya dibuatnya sehingga saya keracunan obat. Saya kan sudah menyampaikan keluhan saya hanya batuk/flu dan saya juga sudah sampaikan beberapa macam obat tidak bisa saya konsumsi (alergi)," ucap M.Sihombing kepada wartawan, Senin (5/8/2024).
"Keluhan saya kan hanya batuk dan flu, ini malah tangan saya disuntikin serta ambil darah dan saya pun tidak tau apa yang disuntikkan ke badan saya. Penanganan yang dilakukan terhadap saya itu, seperti penyakit yang sudah parah stadium 4," sambungnya.
Ia pun menegaskan dalam hal ini akan menempuh jalur hukum agar pelayanan di RS.Estomihi lebih meningkatkan pelayanan yang baik dan teliti terhadap pasien.
"Dengan kejadian yang saya alami saat ini, saya akan tempuh jalur hukum supaya pelayanan di RS.Estomihi lebih baik dan teliti dalam menangani pasien," tegasnya.
Sementara itu, pihak Humas RS.Estomihi Robert Sihombing saat dikonfirmasi wartawan diruang kerjanya membenarkan dan sudah menerima laporan dari bagian informasi (Resepsionis) terkait keluhan daripada pasien.
"Iya benar pasien itu datang ke RS. Estomihi dengan keluhan batuk/flu dan langsung melapor ke IGD dan ditangani oleh Dokter jaga berinisial D. Setelah diruangan IGD pasien menyampaikan ada beberapa obat yang tidak bisa dikonsumsinya (Alergi) terus.
Dokter jaga memberikan obat lain dari yang disebutkan oleh pasien itu dan pasien pulang. Kemudian, pasien kembali ke RS.Estomihi karena mengalami alergi obat yang diberikan Dokter jaga dan Dokter jaga kembali memberikan obat anti alergi dan menyarankan pasien untuk dirawat, namun pasien tidak mau karena sudah membaik," jelas Robert Sihombing, Senin (5/8/2024) sore.
Saat disinggung terkait selembar surat resep pembelian obat yang tidak ada dicantumkan nama Dokternya serta kuitansi obat yang diberikan juga tidak tercantum nama Dokternya mengatakan kurang mengerti.
"Ini lah saya gak mengerti, kenapa bisa mengeluarkan surat tidak ada dicantumkan nama Dokternya. Ini coba nanti saya konfirmasi kepada Dokter jaga tersebut kenapa tidak dicantumkan namanya, apakah dia silap atau bagaimana nanti akan saya panggil Dokter tersebut," pungkasnya. (Roi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar