Jakarta | Elindonews.my.id
National interest harus menjadi salah satu perhatian dalam mempersiapkan Undang-Undang Persaingan Usaha guna menjaga agar kepentingan publik di dalam negeri tetap bisa dilindungi," ungkap Anggota KPPU Mohammad Reza di sela-sela penerimaan empat belas delegasi dari pemerintah Timor Leste yang melakukan kunjungan kerjanya ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) di Jakarta, pada 30 Juli 2024.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Deswin Nur dan Staf Ahli Unsur Pembantu Komisi Bidang Ekonomi Daniel Agustino turut hadir pada pertemuan tersebut.
Lebih lanjut, Reza menyebut bahwa tujuan Timor Leste bertandang ke KPPU untuk belajar soal Undang-Undang Persaingan Usaha termasuk pengelolaan otoritas, harus mengutamakan kepentingan nasional dan tujuan dari negara itu tersendiri, yakni kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyat. Persaingan Usaha yang sehat harus ditekankan untuk meningkatkan investasi asing masuk, dengan tetap menjaga kondisi pasar yang ada.
Otoritas Persaingan Usaha, kata Reza, sama pentingnya dengan pembentukan Undang-Undangnya. Otoritas penting dibentuk dalam upaya menjaga adanya persaingan di pasar dalam negeri, untuk menumbuhkan ekonomi sebuah negara. "Jangan segan untuk datang ke KPPU dan belajar bersama, demi kemajuan Timor Leste dan ASEAN", katanya.
Keempat belas delegasi Timor Leste sendiri berasal dari beragam latar belakang pemerintahan di negara itu, sebut saja Vice President for ASEAN and WTO, Chamber of Commerce and Industry Timor Leste Sidonio Trindade da Costa Freitas, Advisor for Bilateral, Regional and Multilateral Affairs, Cabinet of Cooperation, Partnership & Reform, MCI Timor Leste Flavio Simoes, Advisor for ASEAN Affair, Cabinet of Cooperation, Partnership & Reform, MCI Timor Leste Salvador Soares, Intellectual Property Office Establishment coordinator, National Directorate of Service Coordination and Planning, MCI Timor Leste Salvador da C. Pereira, dan sebagainya. Kedatangan delegasi Timor Leste ini difasitasi oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) dan didampingi Industrial Development Advisor JICA Kazuhira Nakasato.
(Taulim PM/rel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar