Pos Medan Heboh!!! Beras Bansos Dioplos Karung Diganti 1088 Goni Disita Polisi



Pos Medan Heboh!!! Beras Bansos Dioplos Karung Diganti 1088 Goni Disita Polisi


Medan | Elindonews.my.id


Medan dihebohkan dengan tertangkapnya sindikat pengoplos beras Bansos. Bantuan pangan yang disalurkan Badan Pangan Nasional melalui PT.Pos Indonesia untuk jatah warga Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancurbatu Kabupaten Deliserdang. Bantuan Sosial Beras ini diduga tidak disalurkan kepada semua penerima bantuan.


Pelaku penggelapan ini terlihat sudah matang dalam permainan data-data warga penerima. Dari 1088 karung beras yang disita bukan saja untuk jatah warga desa Tanjung Anom, besar dugaan juga untuk se Kecamatan Pancurbatu. 


Setelah beras diselewengkan pelaku juga ingin mendapatkan keuntungan lebih besar lagi dengan menggantikan karung beras bermerek cap jempol premium. Ini dibuktikan saat petugas dan aparat desa, Jumat 12/07/24 menggeledah rumah di Tanjunganom yang dijadikan  penyimpanan beras sekaligus pengoplosan beras menjadi beras premium dengan ratusan karung goni dan mesin alat penjahit goni.


Salah seorang warga Tanjung Anom Kecamatan Pancurbatu Kabupaten Deliserdang mengungkapkan perasaan herannya.


"Beras miskin saja dia berani selewengkan, sudah gawatlah bang," katanya.


Maunya hukuman yang diberikan kepada kedua tersangka, sesuai dengan perbuatannya, tapi dapat juga dihukum dengan Hukum Sosial.  Hukuman itu misalnya setiap hari selama setahun  mengintari jalan Tanjung Anom hingga Polsekta Pancurbatu, para tersangka mengangkat beras ditempatkan di kepala bertuliskan Inilah beras miskin yang saya curi," ungkapnya.


Hasil investigasi Elindonews.my.id di wilayah Pancurbatu, diperoleh penjelasan bahwa, distribusi beras Bansos kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) diantar petugas Korlap inisial Azw dari Kantor Cabang Utama, langsung ke gudang HA TKSK Kecamatan, bukan melalui Manager atau Kepala kantor cabang pembantu Pancurbatu.


Sehingga, dalam hal ini Kepala kantor pos cabang pembantu tidak pernah mengetahui berapa jumlah beras sesuai KPM yang diserahkan Korlap kepada TKSK. Bahkan kunci gudang beras juga dipegang TKSK atau relawan yang dibentuk Dinsos.


Selain itu, pembagian beras di Kecamatan dan Desa-desa dilakukan oleh TKSK, tanpa melibatkan pegawai yang ditunjuk EGM KCU Medan. Padahal, penyaluran beras kepada KPM harus melalui Kantor kantor pos atau dilakukan oleh pegawai-pegawai yang ditunjuk EGM KCU Medan, karena tanggungjawab berada di PT Pos Indonesia yang sudah dipercaya Pemerintah.


Sehingga kuat dugaan bahwa, ada permainan oknum Korlap dengan TKSK untuk memainkan sisa bahkan diduga tidak diserahkan kepada KPM agar bisa diselewengkan untuk kepentingan pribadi. Dan kuat dugaan bahwa cara ini sudah berlangsung lama.


Sementara itu, EGM KCU Medan diduga tidak tegas atau sengaja memelihara oknum-oknum bermasalah seperti Bw yang sudah pernah ketahuan mencuri ratusan goni beras, tapi tetap sebagai Korlap.


Untuk itu, diharap pihak Polrestabes Medan, segera mengusut dan mengungkap kasus dugaan sindikat pengoplos beras yang sudah berlangsung lama, ucap masyarakat yang berada di Kantor pos Pancurbatu.

(Roi)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar