Medan | Elindonews.my.id
Sebagai Kreativitas bank sampah induk di Sumatera Utara (Sumut) untuk mengolah sampah anorganik tidak perlu diragukan lagi.
Hal ini terbukti, bank sampah induk mampu mengubah menjadi sampah anorganik yang memiliki nilai ekomoni tinggi.
Sebagai aksi bersih Sungai yang dilakukan PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumut melalui program Green Employee Involvement bersama pemerintah daerah, komunitas peduli lingkungan serta para influencer Kota Medan dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia. Kegiatan ini berhasil mengumpulkan 4.260 kg sampah terdiri dari sampah organik juga anorganik.
General Manager PLN UID Sumut, Saleh Siswanto mengatakan, sebagai kota ketiga di Indonesia, Kota Medan menjadi salah satu penghasil sampah lebih kurang 2.000 ton setiap hari. Guna mengatasi persoalan dibutuhkan dukungan dari berbagai lapisan masyarakat.
“Untuk mengatasi permasalahan, dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia, PLN menggelar aksi bersih sampah di Desa Bandar Klippah, Kabupaten Deli Serdang ini. Harapannya, setelah aksi bersih-bersih sungai ini, masyarakat tidak membuang sampah lagi di sungai,” papar Saleh.
Saleh menambahkan, aksi ini PLN berkolaborasi dengan bank sampah induk untuk mengelola limbah sampah. Produk hasil daur ulang dari limbah sampah anorganik juga dapat dibeli dan dipergunakan masyarakat.
“Sampah yang telah melalui proses pemilahan dari aksi bersih sungai, kemudian akan didaur ulang menjadi barang yang dapat digunakan Kembali. Untuk itu, PLN berkolaborasi dengan bank sampah induk untuk mendaur ulang limbah sampah tersebut,” tuturnya, Jumat (7/6/2024).
Ketua Bank Sampah Induk, Armawati Chaniago menyampaikan, pihaknya mampu mengolah sampah anorganik menjadi barang bernilai tinggi dengan peralatan yang canggih.
“Sampah-sampah anorganik yang telah dipilah, akan kami daur ulang menggunakan peralatan canggih kami miliki. Hasil pengolahan tersebut akan menjadi bahan baku furniture, kotak parcel, batu bata, tas aneka produk lainnya,” tambah Armawati.
Lanjut Armawati, selain untuk mengurangi potensi timbunan sampah anorganik di Kota Medan, produk yang dihasilkan dari sampah diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Berharap bank sampah ini mampu membentuk kelompok usaha sehingga pemasaran barang kerajinan yang dihasilkan bisa semakin mudah,” sebutnya mengakhiri. (JB Rumapea)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar