Kinerja APBN Sampai Bulan April 2024 Di Sumatera Utara Tetap Terjaga



Medan | Elindonews.my.id


Kepala Kanwil DJPb Provinsi Sumatera Utara, Syaiful, SE, MM., mewakili 

Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Sumatera Utara menyampaikan 

aktivitas ekonomi dan optimisme masyarakat tetap terjaga hingga April 2024.      


Ekonomi Sumatera 

Utara Triwulan I 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 4,88 persen -yoy-. Sedangkan bila 

dibandingkan terhadap triwulan IV 2023 mengalami kontraksi sebesar 0,59 persen -q-to-q-. 

Sumatera Utara mengalami deflasi sebesar 0,04 persen -m-to-m- lebih rendah dibandingkan 

inflasi nasional sebesar 0,25 persen -m-to-m-. Regional Sumatera Utara mengalami inflasi 

sebesar 3,96 persen -yoy- lebih tinggi dibanding inflasi nasional sebesar 3,00 persen -yoy-.

Neraca perdagangan luar negeri Sumatera Utara Maret 2024 mengalami surplus sebesar 

US$405,28 juta, mengalami pertumbuhan sebesar 38,44 persen -m-to-m- dan 2,91 persen 

secara yoy. Indikator-indikator ekonomi di Sumatera Utara yang masih dalam kondisi baik tetapi 

tetap harus waspada mengingat kondisi global yang masih belum stabil yang dimungkinkan akan 

mempengaruhi kondisi di tingkat regional.

Update kinerja APBN Sumatera Utara sampai dengan 30 April 2024, Kondisi APBN di 

Sumatera Utara mengalami defisit sebesar Rp8,30 trilyun atau terkontraksi sebesar 164,67

persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Defisit tersebut disebabkan 

terkontraksinya pendapatan negara di Sumatera Utara sedangkan realisasi belanja mengalami 

pertumbuhan. Realisasi Pendapatan Negara sebesar Rp11,86 trilyun atau 26,41 persen dari 

target. Bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu maka capaian tersebut terkontraksi .

sebesar 17,49 persen -yoy-. Realisasi pendapatan negara terdiri dari Penerimaan Perpajakan

sampai dengan 30 April 2024 sebesar Rp10,26 trilyun atau 26,24 persen dari target, terkontraksi 

16,77 persen. Jenis pajak dengan pertumbuhan tertinggi yaitu PPh final sebesar 29,7 persen. 


Dikatakan, untuk Penerimaan Kepabeanan dan Cukai sebesar 561,20 milyar atau 14,40 persen dari target, 

terkontraksi 50,79 persen -yoy-. Penerimaan Kepabeanan dan Cukai terdiri dari Bea Masuk 

sebesar Rp80,41 milyar atau tumbuh sebesar 4,17 persen -y on y- dan bea keluar sebesar 

Rp36,07 milyar atau terkontraksi 75,74 persen -yoy-.Cukai sebesar Rp36,33 milyar atau tumbuh 

17,80 persen -yoy-. 


Kemudian Penerimaan Negara Bukan Pajak -PNBP- sebesar Rp1.041,63

milyar atau 54,25 persen, tumbuh 14,52 persen -yoy-. Sedangkan Realisasi Belanja Negara per 

30 April 2024 adalah sebesar Rp20,16 trilyun atau 29,52 persen dari pagu. Bila dibandingkan 

dengan periode yang sama dari tahun lalu tumbuh sebesar 15,13 persen.

APBN berperan menjaga ketahanan perekonomian nasional di tengah perlambatan 

kondisi global. Kerja keras APBN diwujudkan melalui peningkatan dan akselerasi belanja negara. 

Realisasi Belanja Pemerintah Pusat utamanya untuk pemenuhan kewajiban Pemerintah dan bantuan kepada masyarakat. Realisasi Belanja Pemerintah Pusat s.d. 30 April 2024 di Sumatera 

Utara mencapai Rp7,11 trilyun atau 29,48 persen dari pagu. Berdasarkan data dari Kanwil DJPb 

Provinsi Sumatera Utara, realisasi ini tumbuh 25,57 persen .yoy-. dipicu pertumbuhan Belanja

Pegawai tumbuh 14,96 persen -yoy- Belanja Barang tumbuh 58,74 persen -yoy-, Belanja Modal 

kontraksi 17,55 persen -yoy- dan Belanja Sosial tumbuh 55,78 persen -yoy- Selaras dengan itu,

realisasi Transfer ke Daerah -TKDD- juga mampu tumbuh 10,14 persen -yoy- dengan realisasi

mencapai Rp13,05 trilyun atau 29,54 persen dari total anggaran TKDD.

Kemenkeu terus mendorong percepatan implementasi kredit/pembiayaan bagi UMKM. 

Penyaluran Ultra Mikro -UMi- hingga 30 April 2024 di Sumatera Utara tercatat telah disalurkan 

kepada 41.069 debitur dengan total penyaluran Rp215,68 milyar. 


Sementara, penyaluran Kredit 

Usaha Rakyat -KUR- di Sumut telah disalurkan kepada 71.513 debitur dengan total penyaluran 

Rp4,76 trilyun. 


Perwakilan Kementerian Keuangan -Kemenkeu Satu- Sumatera Utara sebagai pengelola 

fiskal di daerah akan terus berkolaborasi bersama instansi vertikal Kementerian/lembaga, 

pemerintah daerah, dan seluruh stakeholder terkait untuk terus mendukung pemulihan ekonomi

Sumatera Utara. Optimisme tetap harus dipelihara melalui berbagai kebijakan fiskal serta 

berbagai kegiatan penguatan pemulihan ekonomi nasional guna mengembalikan kepercayaan 

diri masyarakat dalam menjalankan aktifitas ekonomi.

Kemenkeu Satu

Sumatera Utara.-FR-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar