MEDAN | Elindonews.my.id
Menjelang pergantian tahun, umumnya akan banyak kegiatan - kegiatan yang dilakukan oleh berbagai pihak serta lapisan masyarakat yang tentunya dalam pelaksanaannya dilakukan dengan berbagai cara, Jumat (8/12/2023).
Namun dalam pelaksanaannya terkadang masyarakat atau orang - orang yang diminta kesediaannya untuk berpartisipasi justru mengganggap permintaan kesediaannya tersebut sebagai suatu bentuk pemaksaan, seperti halnya yang terjadi di Jalan Kelambir V tepatnya pajak Kp. Lalang Medan.
Seorang perempuan berteriak histeris diduga karena diminta kesediaan atau partisipasinya dalam acara yang akan diselenggarakan oleh Serikat Pekerja Setempat namun oleh wanita yang kesehariannya berdagang di pajak tersebut langsung berteriak sambil berkata, "jangan gitu bang, kalau kerja bagus bagus".
Merasa tersudut oleh perkataan wanita tersebut akhirnya oknum pemuda yang belakangan diketahui merupakan anggota SPSI KP.Lalang tersebut pun meninggalkan lokasi pajak tersebut.
Sekedar diketahui, SPSI bukan lah sebuah organisasi kepemudaan sebagaimana beberapa organisasi yang ada di negara ini, SPSI merupakan perkumpulan para pekerja yang mendapatkan hasil dari apa yang di kerjakan di lokasi tempat mereka bekerja.
Terkait dimuatnya berita wanita pedagang berteriak histeris tersebut. Ketua SPSI Pajak KP.Lalang, Hartoyo menjelaskan benar kalau itu merupakan anggota SPSI Pajak Kp. Lalang.
Namun peristiwa yang terjadi tidak lah seperti yang di perkirakan. Hartoyo juga menjelaskan, "kita tidak pernah memaksa para pedagang untuk memberikan uang apalagi mematok besaran uang tersebut, kita hanya meminta kebersediaan para pedagang untuk ikut berpartisipasi seiklas dan semampu pedagang tersebut, kalau diberi kita ucapkan terimakasih, kalau tidak ya mana mungkin kita paksa, "ungkap Hartoyo Ketua SPSI Pajak KP.Lalang.
Ditambahkan oleh Hartoyo lagi, bahwa SPSI yang dipimpinnya bukanlah organisasi kepemudaan, tapi serikat para pekerja yang memberikan lapangan pekerjaan bagi orang - orang yang tergabung di dalamnya seperti pelaksanaan bongkar muat. "Ada kerja ada uang, gak ada kerja gimana mau ada uang," imbuhnya lagi.
Akhir konfirmasi dengan Ketua SPSI Pajak KP.Lalang tersebut, Hartoyo menegaskan, "SPSI bukan OKP, kami bekerja, kami tidak memaksa kami hanya meminta kesediaan para pedagang serta tidak pernah mematok besaran kesediaan tersebut," ujarnya.
Hartoyo juga berharap agar media tidak serta merta memuat berita tanpa mengetahui kejadian awalnya seperti apa. "Buat berita itu berimbanglah, tau seperti apa akar permasalahannya,". (Roi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar