Medan | Elindonews.my.id
Badan Pusat Statistik -BPS- Sumatera Utara menyebarkan 427 petugas untuk mendata tanaman padi, termasuk data produksi dan luas panen dengan metode Kerangka Sampel Area -KSA- yang hasilnya lebih akurat dan modern karena menggunakan android.
Hal itu dikatakan Statistisi Madya BPS Sumut Rita Herawaty Barus pada acara workshop Indikator Strategis yang digelar BPS Sumatera Utara di hotel JW Marriott Medan Selasa -24-10-2023 Pesertanya wartawan yang meliput di BPS Sumut.
Rita mengatakan akurasi data padi dinilai masih lemah sejak tahun 1997. Bahkan data luas panen dinilai masih overestimate. “Jadi perlu perbaikan data padi dengan metode KSA yang modern dan lebih akurat,” kata Rita.
Menurutnya, data padi lebih akurat sejalan dengan salah satu program pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan dan Satu Data Pangan Indonesia. KSA sendiri merupakan hasil kolaborasi bersama untuk meningkatkan kualitas padi.
Ditambahkan, KSA merupakan metodologi penghitungan data produksi padi dengan menggunakan pengukuhan objektif teknologi terkini, transfaran dan up to date.
KSA diusulkan pada 16 Juni 2016, tahun 2017 uji coba KSA di Pulau Jawa kecuali DKI Jakarta. Tahun 2018 mulai diterapkan metode KSA di seluruh Provinsi di Indonesia.
Tahun 2019 transfer knowledge Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi -BPPT- ke BPS. Tahun 2020 uji coba aplikasi dan web KSA BPS. Sejak pertengahan tahun 2020 dilakukan uji coba aplikasi dan sistem web monitoring yang dikembangkan oleh BPS. “Jadi Juli 2021 peralihan KSA BPPT ke KSA BPS. Tahun 2022 refreshing materi KSA sudah berjalan 5 tahun sejak diimplementasikan,” jelas Rita.
Kini 427 petugas melakukan pendataan padi di 1603 segmen dan 14.427 sub segmen di Sumatera Utara.
Petugas mendata paling banyak ke daerah sentra tanaman padi seperti Kabupaten Simalungun, Deli Serdang dan Langkat.
Mereka melakukan pendataan setiap akhir bulan selama 7 hari untuk memotret ke lapangan di 1603 segmen. Untuk bulan Oktober 2023 ini dilakukan pada tanggal 25-31 Oktober. Datanya nanti menjadi Angka Tetap -ATAP-. Selama ini data pertanian, termasuk padi dilakukan tiga tahap yakni Angka Ramalan -ARAM-, Angka Sementara -ASEM- serta baru ke ATAP.
Selain KSA padi, kata Rita, saat ini tengah dibangun KSA jagung yang dilakukan setiap awal bulan. -FR-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar