Medan | Elindonews.my.id
Keputusan bahan pangan nasional per 01 september 2023, dimana harga tebus beras SPHP zona 2 dari 8.600 per Kg naik menjadi 10.250 per Kg. Untuk harga eceran tertinggi (HET) saat ini 11.500 per Kg, yang sebelumnya 9.950 per Kg. Artinya beras bulog sendiri mengalami kenaikan sekitar 15.6% pada tanggal 1 september kemarin.
Hal ini dibenarkan, Pengamat Ekonomi Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, Kamis (7/9/2023) di Medan.
Nah, selanjutnya muncul pertanyaan apakah gegara beras Bulog naik, makanya harga beras lainnya juga ikut naik. Kalau berbicara data, kenaikan harga beras diluar harga beras Bulog pada dasarnya sudah terjadi sejak awal tahun 2023 ini. Tren kenaikan harga beras sudah terjadi sejak awal tahun hingga kita masuk kuartal ketiga. Akan tetapi, selama dua bulan belakangan ini kenaikannya sangat terasa, dan terjadi dalam waktu yang singkat, tuturnya.
Jadi menurut kesimpulan, Gunawan, bukan karena kenaikan harga beras Bulog, maka harga beras lain di masyarakat ikut naik harganya. Namun kenaikan harga beras Bulog ini justru menyesuaikan dengan harga beras global maupun gabah petani yang belakangan mengalami kenaikan harga. Sehingga kenaikan harga beras SPHP (Bulog) ini bukan jadi pemicu kenaikan harga beras pada umumnya, pungkas dia.
Ditambahkan Gunawan, memang menjelang tanggal 01 september harga beras medium di kota medan mengalami kenaikan. Dan kenaikan harga beras di kota medan pada dasarnya di bulan juli juga sudah naik. Maka dapat disiumpulkan bahwa kenaikan harga beras medium maupun super di kota medan yang berbaregan dengan kenaikan harga beras Bulog di awal bulan ini, butuh kajian yang lebih mendalam untuk menyimpulkan hal tersebut, urainya.
Sambungnya lagi, pada hari ini, harga beras di Sumut terpantau pergerakannya melandai atau tidak banyak mengalami perubahan setelah sempat naik cukup signifikan sebelumnya. Di kota medan sendiri, terjadi kenaikan untuk beberapa jenis beras medium dan super sebanyak 50 rupiah per Kg nya. Secara keseluruhan kenaikannya mulai tertahan, meskipun tren naiknya masih berlanjut.
Muncul pertanyaan selanjutnya, apakah kehadiran beras SPHP di pasar mampu menekan harga. Saya menilai sejauh ini kehadiran beras SPHP mampu meredam gejolak harga. Harga beras yang banyak dikonsumsi masyarakat di Sumut saat ini berada dikisaran 12 ribuan per Kg. Nah beras Bulog ini harganya lebih kompetitif karena HET nya di 11.500,paparnya.
Namun, lanjutnya bukan berarti beras Bulog nantinya ini mampu menekan harga. Sangat tergantung dari berapa banyak beras SPHP yang akan digelontorkan di pasar. Tentunya hal tersebut sangat berkaitan dengan berapa banyak cadangan beras Bulog itu sendiri. Sebagai upaya pemerintah yang memberikan beras bantuan kepada masyarakat penerima manfaat sebanyak 10 Kg per keluarga, ini yang lebih besar pengaruhnya dalam meredam gejolak harga beras di pasar, tutup Gunawan. (JB Rumapea)j
Tidak ada komentar:
Posting Komentar