Medan | Elindonews.my.id
Indosat mengajak para jurnalis yang ada di Kota Medan lebih kreatif sebagai kreator. Dalam hal ini sesuai kegiatan workshop Digital Content Creation yang digelar Indsat Ooredoo Hutshison atau Indosat di Santika Dyandra Medan.
Pada acara tersebut dimana peserta adalah para jurnalis yang tergabung dalam liputan Indosat. Disela-sela kegiatan banyak pertanyaan demi pertanyaan terus diajukan para jurnalis kepada ahli konten reator yang didatangkan Indosat, Mikeel Pramono dan Vinsensius Sitepu.
Senior Vice President Corporate Communications at Indosat Ooredoo Hutchison Steve Saerang pada sambutannya mengatakan, workshop ini dihadirkan Indosat agar para jurnalis tidak ketinggalan. Lantaran sekarang ini butuh kreativitas agar konten atau artikel yang ditulis para jurnalis bisa meningkat dan masuk ke genz serta gen alfa.
“Karena kini anak umur 8 sampai 10 tahun sudah main tiktok. Untuk itu kita punya berita berkualitas, saatnya kita mampu menjangkau segmentasi lebih luas lagi,” jelasnya.
Menurut Steve, saatnya jurnalis indonesia bangkit dan bisa beri konten yang bagus, sehingga mampu menunjukkan seberapa kuat media tersebut.
“Indosat sangat mendukung kemajuan jurnalisme Indonesia, agar bertambah maju dan independen,” papar dia menambahkan.
Sementara Head of Sales Sumatera Indosat Ooredoo Benny Iskandar mengatakan untuk mendukung kerja jurnalis dalam meningkatkan jangkauan pemberitaan berkualitas, Indosat sudah melakukan banyak sekali penambahan jaringan. Bahkan 2 sampai 3 kali lipat.
“Seperti di Aceh bertambah 3 kali lipat dari sebelumnya. Dan kualitasnya bisa dirasakan pengguna lebih baik lagi,” tambahnya.
Menurut Steve, dengan menjadi konten kreator yang baik, diharapkan bisa bermanfaat bagi jurnalis pribadi dan indosat. Apalagi yang memiliki latar belakang jurnalis tentu bisa membuat konten yang bagus untuk dibaca masyarakat.
“Karena bagaimanapun sekarang digital marketing harus menjadi perhatian,” lugasnya.
Sementara Mikeel Pramono saat menjadi narasumber menerangkan langkah mudah membuat website dan mengoptimalkan isi website.
“Jurnalis perlu website pribadi karena butuh tempat berbagi tanpa ada batasan. Dengan website pribadi, jurnalis punya keleluasaan untuk berbicara, dan masing-masing punya pesona dan style sendiri, itu menjadi nilai tambahnya,” pungkasnya.
(JB Rumapea)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar