KH.M SUBKI Lc pimpinan Jakarta islamic centre
Jakarta | ELindonews.my.id
Pusat pengkajian dan pengembangan Islam Jakarta atau yang lebih di kenal dengan JAKARTA ISLAMIC CENTRE ( JIC) adalah lembaga non perangkat daerah yang didirikan oleh pemerintah daerah provinsi DKI Jakarta di eks lokasi resosialisasi (LOKRES) yang kemudian berkembang menjadi lokalisasi Kramat Tunggak tanjung Priok Jakarta.
Di Lokres Kramat Tunggak ini pada awal pembukaan tahun 1970 terdapat sekitar 300 orang WTS (wanita tuna susila) Dengan 76 germo.jumlah ini terus bertambah punyaknya pernah mencapai 2000 orang sehingga terkenal sebagai lokalisasi terbesar se Asia tenggara.
Dan menjelang penutupan Desember 1999 di dalam Lokres Kramat Tunggak ada 2615 orang WTS, 258 germo,700 pembantu pengasuh, 800 pedagang asongan, dan 155 tukang ojek, mereka tinggal di 277 unit bangunan dan 3646 kamar, berlangsung hampir 30 tahun di ibukota Jakarta (1970-1999).
Dengan berbekal amanah yang sangat besar dari gubernur DKI Jakarta H.Anies Rasyid Baswedan Ph.D.
KH.M SUBKI Lc memimpin JIC (Jakarta islamic centre) dalam suasana dan aturan baru karena perubahan payung hukum.
Peraturan lama masih memakai PERDA sedangkan yang baru berubah ke keputusan gubernur PERGUB yang menjadikan seseorang untuk memimpin sebuah lembaga non struktural atau non perangkat daerah Pemda provinsi DKI Jakarta PERDA JIC (Jakarta islamic centre) di cabut pada akhir Desember 2020 setelah berjalan selama 6 tahun, sejak di tetapkan pada tahun 2014 Pergub memang tak sekuat PERDA yang memiliki dukungan politik DPRD DKI Jakarta.
Karena memiliki fleksibilitas pengelolaan lembaga yang sangat berbeda adalah model anggaran Jakarta islamic centre kembali ke belanja hibah APBD provinsi DKI Jakarta melalui biro pendidikan dan mental spiritual sekretariat daerah provinsi DKI Jakarta.
KH.M SUBKI Lc adalah seorang tokoh ulama yang menjadi penerus estafet kepemimpinan Jakarta islamic centre setelah masa tugas Drs KH.A SHODRI HM.
Sebagai orang yang di kenal sangat santun dan bersahabat beliau sangat terbuka dan merangkul berbagai kalangan baik pegawai lama maupun pegawai baru. bahkan di awal pengukuhannya mau hadir silaturahim ke kediaman Drs KH.A SHODRI HM kepala JIC sebelumnya.
Setelah di tutup dan lahannya di bebaskan eks Lokres Kramat Tunggak di jadikan Jakarta islamic centre (JIC). Kehadiran JIC yang merubah tanah hitam menjadi tanah putih di harapkan mampu menampilkan citra baru yang memancarkan nilai nilai keimanan dan ketakwaan yang menyejukkan hati nurani. (Di kutip dari buku saku selayang pandang Jakarta islamic centre, MS.)
Kiriman Siman, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar