Sektor Jasa Keuangan Sumut Terjaga Ditengah Divergensi Perekonomian Global



Medan | Elindonews.news.id   


Kantor OJK Regional 5 Sumatera Bagian Utara menilai sektor jasa keuangan di Sumatera Utara sampai data Mei tercatat tetap terjaga stabil dengan permodalan yang kuat dan likuiditas yang memadai serta kinerja intermediasi yang baik, di tengah masih tingginya ketidakpastian pada perekonomian dan pasar keuangan global.


Sejalan dengan pemulihan ekonomi yang terus berlangsung, kinerja korporasi turut terangkat. Demikian Kepala Otoritas Jasa Keuangan-OJK- Regional 5 Sumatera Bagian Utara-Bambang Mukti Riyadi-dalam Releas diterima elindonews.my.id tanggal 17 Juli 2023 selanjutnya mengatakan, sesmen OJK sampai dengan kuartal pertama 2023 menunjukkan jumlah korporasi dalam tekanan yang sempat meningkat selama pandemi terus menurun.


Dikatakan, OJK  mendukung pemulihan dan pengembangan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Sumatera Utara. Berbagai upaya dilakukan OJK dan Pemerintah Daerah dalam memperkuat kapasitas UMKM, diantaranya dengan program digitalisasi hingga memperluas akses pembiayaan.


Selanjutnya, stabilitas sistem keuangan regional tetap dapat terjaga baik dengan buffer permodalan dan likuiditas perbankan yang diperkirakan mampu menyerap risiko yang muncul. OJK juga telah meminta perbankan dan perusahaan pembiayaan untuk terus membentuk pencadangan yang memadai untuk mengantisipasi berbagai ketidakpastian yang bersumber dari perekonomian global ke depan.


Perkembangan Sektor Perbankan

Perbankan Sumatera Utara terpantau tetap resilien dengan permodalan yang kuat dan likuiditas yang memadai meskipun fungsi intermediasi bertumbuh terbatas dimana hingga Mei 2023, total kredit perbankan di Sumatera Utara mencapai Rp 248,66 triliun atau terkontraksi -2,40 persen yoy sedang untuk penyaluran kredit didominasi oleh kredit produktif sebesar 71,22 persen dengan pertumbuhan -5,89 persen yoy. 


Terbatasnya pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh penyaluran kredit sektor kelapa sawit -perkebunan dan pengolahan- yang termoderasi sepanjang tahun 2023, sementara kredit sawit memiliki porsi cukup signifikan terhadap terhadap kredit produktif Sumatera Utara -37,49 persen-. 


Hal tersebut turut dipengaruhi oleh menurunnya harga crude palm oil -CPO- di pasar global akibat rendahnya demand dari negara lain dan  terganggungnya produksi tandan buah segar pengaruh cuaca ekstrim di awal tahun.


Dalam mendukung pembiayaan dan meningkatkan kualitas industri kelapa sawit di Sumatera Utara, OJK bersama dengan Bank Sumut dan Himbara melakukan business matching untuk potensi kerja sama antara petani kelapa sawit, perusahaan sawit, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit -BPDPKS- dan Lembaga Jasa Keuangan -ĹJK-.


Kegiatan dilakukan juga untuk mengidentifikasi isu pembiayaan replanting sawit, menggali informasi yang komprehensif dari pelaku sektor jasa keuangan terkait penyaluran dana replanting kelapa sawit, serta menyusun skema penyaluran dana replanting kelapa sawit dari masing-masing bank melalui KUR maupun pembiayaan lainnya.


Peningkatan akses keuangan UMKM terus berlanjut guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Penyaluran kredit UMKM di Sumatera Utara mencapai Rp 72,58 triliun dan terpantau bertumbuh optimal sebesar 11,21 persen yoy di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global.Untuk porsi kredit UMKM terhadap kredit total juga semakin mendekati target yang dicanangkan pemerintah sebesar 30 persen -Mei 2023 29,40 persen, meningkat cukup signifikan dibanding Mei 2022 25,80 persen-.


Selanjutnya ia mengatakan, penyaluran kredit konsumtif terpantau bertumbuh 7,07 persen yoy, dengan pertumbuhan tertinggi pada kredit untuk kepemilikan kendaraan bermotor sebesar 13,25 persen yoy. 


Penghimpunan Dana Pihak Ketiga -DPK- selama tahun 2023 cenderung terbatas namun mulai menunjukkan peningkatan. Per Mei 2023, penghimpunan DPK tercatat sebesar Rp300,48 triliun dengan pertumbuhan 2,21 persen yoy, ditopang oleh pertumbuhan simpanan Deposito sebesar 7,07 persen yoy. Struktur simpanan DPK terdiri dari 45,06 persen tabungan, 39,15 persen deposito, dan 15,79 persen giro.


Kualitas kredit perbankan tetap terjaga dalam level yang aman dengan rasio NPL net perbankan sebesar 0,89 persen -April 2023: 0,90 persen- dan NPL gross 2,56 persen -April 2023: 2,53 persen-. Di sisi lain, kredit restrukturisasi Covid-19 melanjutkan tren penurunan sebesar Rp39 miliar menjadi Rp10,23 triliun -April 2023: Rp10,62 triliun-, imbuhnya.


Likuiditas industri perbankan yang berkantor pusat di Sumatera Utara pada Mei 2023 dalam level yang memadai dengan rasio likuditas yang terjaga. Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit -AL/NCD- dan Alat Likuid/DPK -AL/DPK- meningkat masing-masing sebesar 116,82 persen -April 2023: 112,54 persen- dan 23,96 persen -April 2023: 23,63 persen-, jauh di atas ambang batas ketentuan masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen serta sangat memadai dalam mengantisipasi kebutuhan transaksional masyarakat Sumatera Utara.


Ketahanan permodalan juga berada dalam level yang solid tercermin dari rasio Capital Adequacy Ratio -CAR- yang semakin kuat sebesar 28,16 persen -April 2023: 27,03 persen-.


Kondisi tersebut menunjukkan bahwa kecukupan modal perbankan tetap berada pada tingkat yang memadai dalam mengantisipasi risiko kerugian.


OJK terus menjaga ketahanan perbankan terhadap tekanan kondisi makro ekonomi, geopolitik, serta cyber-attack termasuk penguatan digital maturity & digital resiliency. Selain itu OJK meminta perbankan secara terus menerus memperkuat tata kelola, manajemen assets & liabilities serta anti-fraud system.


Perkembangan Pasar Modal 

Penghimpunan dana di Pasar Modal dari perusahaan yang ada di Sumatera Utara tercatat sebesar Rp2,51 triliun dari total sebanyak 10 perusahaan yang telah melakukan Initial Public Offering - IPO-, 1 perusahaan yang menerbitkan obligasi, dan 5 usaha yang menjadi penerbit securities crowdfunding -SCF- yang merupakan salah satu alternatif pendanaan bagi UMKM yang potensial untuk dikembangkan di Sumatera Utara. 


Dalam pipeline 5 tahun ke depan, terdapat 11 rencana IPO oleh perusahaan di Sumatera Utara. Selanjutnya hingga Mei 2023, SCF berhasil menghimpun dana sebesar Rp15,52 miliar yang berasal dari 3.641 investor. 


Dijelaskan , Perkembangan investor pasar modal telah mengalami peningkatan yang signifikan seiring dengan kemajuan teknologi dan akses yang lebih mudah ke informasi keuangan. Hingga Mei 2023, tercatat sebanyak 506.529 single investor identification -SID- atau rekening investor di Sumatera utara dengan pertumbuhan 25,56 persen yoy. Dari segi instrumen investasi, reksadana merupakan instrumen investasi dengan jumlah investor terbanyak, yaitu 474.494 atau tumbuh sebesar 27,71 persen yoy, 


Dijelaskàn Bambang, aktivitas perdagangan saham selama bulan Mei 2023 terpantau meningkat dibanding bulan sebelumnya, terlihat dari nilai transaksi saham sebesar Rp8,64 triliun, lebih tinggi dibanding April 2023 sebesar Rp5,14 triliun. Selama periode Januari s.d. Mei 2023, total nilai transaksi tercatat sebesar Rp62,38 triliun dengan rata-rata bulanan sebesar Rp7,22 triliun, menurun dibanding rata-rata bulanan tahun 2022 namun mulai meningkat dibanding periode bulan lalu -Januari s.d. Desember 2022 Rp12,17 triliun, sementara Januari s.d. April 2023 Rp6,86 triliun-.


Perkembangan Sektor IKNB

Pada sektor Industri Keuangan Non-Bank -IKNB-, pendapatan premi sektor asuransi di Sumatera Utara selama Triwulan I 2023 mencapai Rp2,51 triliun, mengalami kontraksi sebesar -1,66 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya -2022: -4,66 persen-.


Khusus pada segmen asuransi umum, akumulasi premi tetap tumbuh positif sebesar 8,56 persen year-on-year -2022: 30,93 persen- menjadi Rp627 miliar.


OJK terus memonitor normalisasi kinerja asuransi jiwa dan peningkatan rasio klaim yang mengindikasikan adanya konsolidasi dalam pemasaran produk asuransi jiwa, terutama pada segmen asuransi jiwa PAYDI -Produk Asuransi Yang Dikaitkan dengan Investasi-. OJK akan memastikan bahwa proses konsolidasi tersebut dikelola dengan baik dan dampaknya terhadap kesehatan keuangan perusahaan dapat dimitigasi.


Sementara itu, nilai piutang pembiayaan oleh perusahaan pembiayaan masih terus tumbuh tinggi pada Mei 2023 sebesar 21,95 persen yoy -April 2023: 21,55 persen- menjadi Rp20,58 triliun. Porsi pembiayaan produktif melanjutkan tren peningkatan yang signifikan hingga mencapai 41,70 persen -April 2023: 38,48 persen-, didukung oleh pertumbuhan pembiayaan modal kerja dan investasi yang masing-masing sebesar 108,82 persen yoy dan 24,82 persen yoy. Sementara itu, risiko perusahaan pembiayaan masih terjaga dengan rasio pembiayaan bermasalah -NPF- meningkat menjadi 2,09 persen -April 2023: 1,94 persen-.


Kinerja fintech peer to peer -P2P- lending katanya pada Mei 2023 terus menunjukkan pertumbuhan, dengan outstanding pembiayaan tumbuh sebesar 47,78 persen yoy -April 2023: 49,50 persen- mencapai Rp1,41 triliun. Sementara itu, tingkat risiko pembiayaan secara agregat -TWP90‐berada dalam level yang aman yaitu 1,94 persen -April 2023: 1,45 persen-.


Penyaluran pembiayaan/pinjaman oleh IKNB berkantor pusat di Sumatera Utara menunjukkan pertumbuhan positif. Lembaga Keuangan Mikro -LKM- yang terdiri dari 1 LKM dan 1 Bank Wakaf Mikro -BWM- entitas di Sumatera Utara pada Mei 2023 mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 8,98 persen yoy. Sementara itu, penyaluran pembiayaan tercatat sebesar Rp4,23 miliar dengan pertumbuhan 2,02 persen yoy. LKM sebagai lembaga pembiayaan yang berfokus terhadap pengembangan masyarakat miskin produktif memiliki nominal pembiayaan yang relatif kecil dibanding lembaga lainnya.


Perusahaan Gadai Swasta yang terdiri dari 14 entitas telah memberikan pinjaman dengan total Rp44,84 miliar hingga Maret 2023 atau tumbuh 36,61 persen secara yoy. Pada Mei 2023, terdapat penambahan 1 perusahaan gadai swasta yang telah terdaftar dan berizin di OJK. Pertumbuhan tersebut menunjukkan perkembangan yang baik bagi pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, khususnya dengan penghasilan menengah ke bawah di Sumatera Utara.

Perkembangan Edukasi dan Perlindungan Konsumen

Sejak awal Januari hingga 30 Juni 2023, OJK telah menerima 4.496 permintaan layanan dari masyarakat Sumatera Utara, yang terdiri dari 3.562 pertanyaan, 444 permohonan informasi, dan 490 pengaduan. Dari pengaduan tersebut, sebanyak 177 merupakan pengaduan terkait perbankan, 143 merupakan pengaduan asuransi, 89 terkait dengan perusahaan pembiayaan, 73 terkait dengan fintech P2P lending -yang berizin yang terdaftar di OJK- dan sisanya merupakan layanan IKNB lainnya dan sektor pasar modal.


Terkait dengan pengaduan yang masuk melalui Aplikasi Portal Pelindungan Konsumen -APPK- tersebut, OJK terus mendorong penyelesaian pengaduan, baik yang berindikasi sengketa maupun yang tergolong indikasi pelanggaran. Terkait hal tersebut, terdapat 339 pengaduan -70,41 persen- yang terselesaikan penanganannya dan sebanyak 145 pengaduan -29,59 persen-sedang dalam proses penyelesaian.


Selama periode Januari hingga Juni 2023, OJK KR5 Sumbagut telah melaksanakan 43 kegiatan edukasi keuangan yang menjangkau 9.650 orang peserta di wilayah Sumatera Utara, termasuk didalamnya adalah program OJK Visit. Kata kepala OJK Sumbagut. Sebagai bentuk pelayanan terhadap masyarakat dan dalam rangka meningkatkan literasi keuangan masyarakat, OJK KR 5 menerima kunjungan instansi/lembaga pendidikan yang ingin memperluas wawasan bidang tugas dan fungsi OJK dan Sektor Jasa Keuangan.

Perkembangan TPAKD

Di sisi lain, OJK terus mendorong peran Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah -TPAKD-sebagai  forum koordinasi akselerasi perluasan akses keuangan regional  untuk menunjang pemerataan literasi dan inklusi keuangan Sumatera Utara.


Dalam rangka menggerakkan roda pembangunan serta mengembangkan keuangan inklusif di desa secara masif guna meningkatkan perekonomian masyarakat, TPAKD Sumatera Utara telah menetapkan 7 desa wisata dalam piloting program Ekosistem Keuangan Inklusif -EKI- di desa wisata  terdiri dari Desa Timbang Jaya di Kab. Langkat, Desa Lolo Golu di Kab. Nias Barat, Desa Sisarahili di Kab.. Nias Utara, Desa Budaya Lingga di Kab. Karo, Desa Karang Anyar di Kab. Simalungun, Desa Sidodadi Ramunia dan Desa Pematang Johar di Kab. Deli Serdang.


OJK bersama dengan TPAKD, pemerintah daerah, dan organisasi perangkat daerah terkait telah melaksanakan focus group discussion -FGD- di 7 desa wisata tersebut dalam rangka melakukan profiling demografi, kondisi keuangan, potensi wisata, fasilitas dan pelaku UMKM.  Ungkap Bambang.


Program inkubasi desa wisata juga dilaksanakan untuk dapat secara intensif membantu Pemerintah Desa, UMKM, dan masyarakat setempat dalam mengembangkan kualitas dan meningkatkan akses pembiayaan desa wisata.Selaian itu juga dijelaskan, hingga Juni 2023, telah dilakukan 4 program inkubasi di Desa Lolo Golu Kab. Nias Barat, Desa Karang Anyar Kab. Simalungun, Desa Sidodadi Ramunia Kab. Deli Serdang, dan Desa Timbang Jaya Kab. Langkat. OJK, Pemerintah Desa, dan lembaga jasa keuangan terkait berkolaborasi untuk melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM setempat dalam hal packaging dan  memasarkan produk di marketplace agar lebih competitive. Selain itu, dilakukan juga koordinasi dengan pihak sekolah dalam memudahkan pelajar untuk menabung melalui program Lakupandai. -FR-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar