Jakarta | Elindonews.my.id
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menyampaikan hal tersebut, kemarin dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK Juni 2023.
Menurutnya, modus baru pinjol ilegal yang muncul mulai dari menawarkan lowongan kerja hingga e-commerce.
Modusnya terus bermunculan yang baru-baru. Yang terakhir kemarin misalnya modus menawarkan pekerjaan atau job vacancy (lowongan kerja), yang terbaru e-commerce,” terangnya.
Lebih lanjut, perempuan yang kerap disapa Kiki itu juga menyebut banyak oknum yang sengaja menggunakan pinjol ilegal untuk mendapatkan pendanaan.
Namun mereka kemudian kesulitan untuk membayar atau melakukan pelunasan.
Kiki mengatakan ada beberapa penyebab yang menarik karena kebanyakan mereka menggunakan pinjol untuk hal-hal konsumtif.
Seperti untuk membeli gadget baru, fashion, rekreasi, bahkan membeli tiket konser.
Di sisi lain, Kiki pun mengingatkan kepada publik bahwa modus pinjol ilegal akan terus berinovasi.
“Beberapa tren juga ada pihak yang sengaja untuk mengelabui masyarakat pinjol legal tapi dana yang dipakai yang ngajak pinjem itu, nantinya menjanjikan keuntungan atau return. Pada akhirnya dana dipakai tapi tidak selesaikan, kemudian banyak yang nyangkut,” lanjutnya.
Kendati demikian, Kiki menuturkan tren jumlah pengaduan bulanan pinjol ilegal menurun.
Pada Januari 2023 lalu, OJK mencatat 1.200 pengaduan sedangkan pada bulan Juni turun menjadi 275 pengaduan.
Adapun kerugian akibat pinjol ilegal pada tahun 2018 sampai 2022 mencapai Rp116 triliun dan kini telah mengalami penurunan. (E_01/r)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar