Medan | Elindonews.my.id
LPG 3 kg di Kota Medan langkah selama beberapa hari ini, sehingga masyarakat terutama kaum ibu-ibu sulit beraktifitas untuk persiapan makanan.
Seperti penuturan salah seorang Ibu Merlin Ginting (57) yang sudah dua hari mencari LPG 3 kg, bahan bakar memasak makanan untuk jualannya. Sudah keliling sekitar daerah Padang Bulan bahkan ke Medan Selayang mencari LPG 3 kg tetap tidak ada hasilnya.
“Sudah keliling dua kecamatan yakni Medan Baru dan Medan Selayang, tangan capek bawa tabung gas kesana kesini, gak dapat juga. Kalau tetap tidak dapat gak bisalah aku masak makanan untuk jualan. Macam manalah mau bayar kontrakan rumah ni,” benernya dengan merasa kecewa bercampur sedih saat duduk di salah satu sudut di rumah tetanggangnya, Jalan pasar I Padang Bulan, Selasa (25/7/2023) di Medan.
Sambung Merlin, mengaku hanya punya satu tabung LPG 3 kg sebagai sarana untuk memasak. Sehingga dia tidak bisa mencari alternatif bahan bakar lain untuk memasak.
Selain ibu Merlin, sejumlah warga lain juga mengeluhkan kelangkaan LPG 3 kg di kawasan Medan, khususnya Medan Johor. Pasalnya, semua pangkalan maupun kedai pengecer yang biasa menjual gas subsidi pemerintah itu sudah beberapa hari mengalami kekosongan.
Winda warga Jalan Pintu Air IV Medan Johor pun mengaku harus membongkar kompor minyak lampu miliknya lantaran tidak bisa mendapatkan LPG 3 kg.
“Aku tak punya kendaraan, cari gas (LPG 3 kg) sulit, mau beli di warung makan mahal. Terpaksa keluarkan kompor lagi, untung masih ada warung jual minyak lampu,” tuturnya
Sama halnya bernama Linda (46), warga Medan Tuntungan juga mengalami hal yang sama. dia sudah keliling mencari kedai maupun pangkalan yang masih memiliki stok gas melon tersebut. Akan tetapi tak ada satupun yang menjual LPG 3 kg.
Karenanya, ibu rumah tangga inipun terpaksa membeli nasi bungkus untuk keluarganya.
“Sudah lelah aku keliling tapi gak ada gas LPG 3 kg. Kalaupun memang ada dengan harga mahal, enggak apa lah, yang penting kami bisa masak, soalnya sudah dua hari kami enggak masak, gak masuk kemulutku makanan warung ini,” jelasnya.
Sementara itu, Wandi yang tinggal di Kecamatan Medan Baru mengaku sudah tiga hari elpiji melon sulit didapatkan di tempatnya. Kalaupun ada harganya melambung jadi Rp30 ribu per tabung. Padahal, harga eceran tertinggi (HET) gas LPG 3 kg hanya Rp18 ribu per tabung.
Sementara itu, Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) Susanto August Satria mengklaim penyaluran LPG 3 Kg meningkat dibandingkan periode sebelumnya.
“Tren penyaluran LPG 3 Kg menunjukkan kenaikan di mana hingga Juni 2023 penyaluran LPG 3 kg wilayah Sumut di angka 180.907 MT dibandingkan dengan penyaluran Januari – Juni 2022 sebesar 175.498 MT,” ucapnya.
Bahkan, penyaluran LPG 3 Kg sudah over kuota sekitar 3 persen dari yang ditentukan pemerintah. Untuk mengatasi kelangkaan, maka akan diterapkan subsidi tepat LPG 3 Kg.
“Kami mendapat keluhan bahwa masyarakat sulit mendapatkan LPG 3 Kg. Sebagai upaya mengatasi hal tersebut dan sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 37.K/MG.01/MEM.M/2023 tentang Petunjuk Teknis Pendistribusian Isi Ulang Liquefied Petroleum Gas Tertentu Tepat Sasaran, akan diterapkan subsidi tepat LPG 3 Kg,” bebernya.
Menurut Satria, tahapan yang sedang berjalan saat ini adalah registrasi dan verifikasi pangkalan untuk implementasi program subsidi tepat LPG 3 Kg. Tahapan registrasi sudah berlangsung sejak pertengahan Juli 2023 dan ditargetkan selesai di akhir Juli 2023.
“Hingga saat ini di wilayah Sumatera Utara sudah mencapai 70 persen dari 13 ribu pangkalan sudah registrasi dan 30 Juli target 100 persen. Proses registrasi mencakup update lokasi pangkalan (geo tagging) dan sarana yang dimiliki pangkalan,” urainya.
Satria mengakui selama ini penggunaan LPG tabung 3 kg banyak yang tidak tepat sasaran. Karena itu dengan subsidi tepat LPG 3 Kg, akan menerapkan sistem digitalisasi yang terintegrasi dengan data keluarga penerima manfaat yang berasal dari pemerintahan.
“Dengan adanya upaya ini, tujuannya agar penyaluran LPG 3 Kg dapat tepat sasaran bagi masyarakat miskin,” terangnya.
Menurut Satria, di wilayah Sumut dan provinsi lainnya masih banyak ditemukan sektor usaha menengah ke atas, peternakan dan jasa yang menggunakan LPG 3 kg.
“Pada pekan ini akan dilaksanakan pertemuan dengan Pemerintah daerah terkait koordinasi sistem pembelian LPG 3 Kg dengan subsidi tepat. Kami bersinergi dengan pemerintah setempat agar melakukan pengawasan terkait penyaluran LPG 3 Kg, dengan melakukan sidak-sidak ke sektor-sektor usaha yang tidak berhak mendapatkan LPG 3 Kg,” imbuhnya. (JB Rumapea)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar