Perkembangan IKNB Sumatera Utara Stagnan



MEDAN | Elindonews.my.id


Di tengah dinamika ekonomi yang terus berubah, OJK memainkan peran krusial dalam memastikan keberlanjutan dan ketahanan sistem keuangan.    


Demikian Kepala OJK Regional 5 Sumatera Bagian Utara-Bambang Mukti Riyadi- menilai di tengah kinerja intermediasi yang bertumbuh terbatas, stabilitas sektor jasa keuangan di Sumatera Utara tetap terjaga terlihat dari ketahanan permodalan yang kuat, profil risiko yang terjaga, dan likuiditas yang memadai. 


Seperti salah satunya adalah pada Industri Keuangan Non Bank-IKNB-Sumatera Utara yang terjadi stagnan.

 

Dikatakan, pendapatan premi sektor asuransi di Sumatera Utara selama Triwulan I 2023 mencapai Rp 2,51 triliun, mengalami kontraksi sebesar -1,66 persen dibandingkan dari periode yang sama pada tahun sebelumnya 2022 yakni  -4,66 persen-. 


Penurunan ini disebabkan oleh penurunan premi di segmen asuransi jiwa, dengan pertumbuhan akumulasi premi asuransi jiwa turun, sebesar -4,66 persen year-on-year, mencapai nilai Rp 1,88 triliun per April 2023. Tetapì untuk  akumulasi premi asuransi umum tetap tumbuh positif sebesar 8,56 persen year-on-year- 2022: 30,93 persen- menjadi Rp627 miliar. 


Oleh sebab itu OJK terus memonitor normalisasi kinerja asuransi jiwa dan peningkatan rasio klaim yang mengindikasikan adanya konsolidasi dalam pemasaran produk asuransi jiwa, terutama pada segmen asuransi jiwa PAYDI -Produk Asuransi Yang Dikaitkan dengan Investasi-. 


OJK akan memastikan bahwa proses konsolidasi tersebut dikelola dengan baik dan dampaknya terhadap kesehatan keuangan perusahaan dapat dimitigasi.


Di sisi lain katanya nilai piutang pembiayaan oleh perusahaan pembiayaan masih terus tumbuh tinggi  dimana pada April 2023 sebesar 21,55 persen yoy -Maret 2023: 23,50 persen- menjadi Rp 20,46 triliun. 


Porsi pembiayaan yang produktif terus mengalami peningkatan hingga mencapai 38,48 persen -April 2022: 34,19 persen-, didukung oleh pertumbuhan pembiayaan modal kerja dan investasi yang masing-masing sebesar 123,40 persen dan 25,28 persen yoy. 


Sementara itu, risiko perusahaan pembiayaan masih terjaga dengan rasio pembiayaan bermasalah -NPF- meningkat menjadi 1,94 persen -Maret 2023: 1,83 persen-. Sementara itu, kinerja fintech peer to peer -P2P- lending pada April 2023 terus menunjukkan pertumbuhan, dengan outstanding pembiayaan tumbuh sebesar 49,50 persen yoy -Maret 2023: 49,43 persen- mencapai Rp 1,39 triliun dan tingkat risiko pembiayaan secara keseluruhan -TWP90- terus menurun menjadi 1,45 persen -Maret 2023: 1,58 persen-. 


Disamping itu kata Kepala OJK KR Sumbagut itu, penyaluran pembiayaan/pinjaman oleh IKNB berkantor pusat di Sumatera Utara menunjukkan pertumbuhan positif. Lembaga Keuangan Mikro -LKM- yang terdiri dari 1 LKM dan 1 Bank Wakaf Mikro -BWM- entitas di Sumatera Utara pada April 2023 telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 4,94 miliar dengan pertumbuhan 18,69 persen secara yoy. LKM sebagai lembaga. pembiayaan yang berfokus terhadap pengembangan masyarakat miskin produktif memiliki nominal pembiayaan yang relatif kecil dibanding lembaga lainnya. 


Sementara Perusahaan Gadai Swasta yang terdiri dari 14 entitas telah memberikan pinjaman dengan total Rp 44,84 miliar atau tumbuh 36,61 persen secara yoy. Pertumbuhan tersebut menunjukkan perkembangan yang baik bagi pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, khususnya dengan penghasilan menengah ke bawah di Sumatera Utara.


Sedang perkembangan Edukasi dan Perlindungan Konsumen Sejak awal Januari hingga 31 Mei 2023, OJK telah menerima  2.989 permintaan layanan dari masyarakat Sumatera Utara, yang termasuk di dalamnya  375 pengaduan. 


Dari pengaduan tersebut, sebanyak 141 merupakan pengaduan terkait perbankan, 120 merupakan pengaduan asuransi, 62 terkait dengan perusahaan pembiayaan, 45 terkait dengan fintech P2P lending -yang berizin yang terdaftar di OJK- dan sisanya merupakan layanan IKNB lainnya dan sektor pasar modal.


Untuk menangani isu pelindungan konsumen sektor jasa keuangan dan mendorong pemerataan literasi dan inklusi keuangan, OJK juga mendorong program literasi dan inklusi keuangan secara masif baik secara tatap muka -offline- maupun daring -online- melalui Learning Management System -LMS- dan media sosial.


Per 31 Mei 2023, OJK KR Sumbagut telah melaksanakan 41 kegiatan edukasi keuangan yang menjangkau 9.500 orang peserta di wilayah Sumatera Utara. 


Perkembangan TPAKD

Di sisi lain kata Bambang Mukti Riyadi- OJK terus mendorong peran Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah -TPAKD- sebagai forum koordinasi akselerasi perluasan akses keuangan regional untuk menunjang pemerataan literasi dan inklusi keuangan Sumatera Utara.


Dalam rangka menggerakkan roda pembangunan serta mengembangkan keuangan inklusif di desa secara masif guna meningkatkan perekonomian masyarakat, TPAKD Sumatera Utara telah menetapkan 7 desa wisata dalam piloting program Ekosistem Keuangan Inklusif -EKI- di desa wisata yang terdiri dari Desa Timbang Jaya di Kab. Langkat, Desa Lolo Golu di Kab. Nias Barat, Desa Sisarahili di Kab. Nias Utara, Desa Budaya Lingga di Kab. Karo, Desa Karang Anyar di Kab. Simalungun, Desa Sidodadi Ramunia dan Desa Pematang Johar di Kab. Deli Serdang.


OJK bersama dengan TPAKD, pemerintah daerah, dan organisasi perangkat daerah terkait telah melaksanakan focus group discussion -FGD- di 7 desa wisata tersebut dalam rangka melakukan profiling demografi, kondisi keuangan, potensi wisata, fasilitas dan pelaku UMKM. 


Total pembiayaan perbankan yang telah disalurkan kepada masyarakat di 7 desa wisata pada triwulan I-2023 mencapai Rp 6,2 miliar -1.246 debitur- yang dilakukan berdasarkan dokumen Generic Model Ekosistem Keuangan Inklusif di Wilayah Perdesaan yang sebelumnya telah diterbitkan oleh OJK.


Pada tahapan selanjutnya katanya OJK KR5 akan terus berkomitmen melanjutkan implementasi program kerja Ekosistem Keuangan Inklusif di desa wisata melalui penyelenggaraan kegiatan edukasi, sosialisasi penyaluran KUR bagi pelaku UMKM, business matching, serta pendampingan kepada masyarakat desa secara bersama-sama dengan OPD terkait, dan industri jasa keuangan.-

FR-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar