Soal Dugaan Ijazah Palsu Kasek SMK Tunas Harapan, Pengurus Yayasan Menghindar Dari Wartawan



JAKARTA | Elindonews.my.id


Selasa, 16/5/2023 ketika beberapa awak media ingin konfirmasi dan bertemu dengan pengurus Yayasan perguruan Tunas Harapan, terpaksa pulang tanpa mendapatkan informasi. 


Soalnya, Drs,Mudji Prayetno  MM ,Drs Rudi Marsito Mpd dan Wawan Setiawan petinggi Sekolah Menengah Putera Jakarta Analis Kesehatan dan Kimia yang berada di jln Bendera  raya  -Intisari lll Kalisari Pasar Rebo Jakarta Timur itu terkesan menghindar alias tidak mau berhadapan dengan wartawan.


Kedatangan awak media tersebut  berkaitan dengan dugaan adanya penemuan gelar MPd palsu atas nama RM. Sementara RM sudah pernah menyatakan tentang pengunduran diri nya pada tanggal 14/5/2023 dihadapan para guru-guru Pengajar yang ada di sekolah tersebut namun sampai saat ini RM sepertinya masih saja berniat akan menandatangani ijazah siswa/i tamatan tahun 2023, walau sudah mengatakan mengundurkan diri, "ada apa".?



Sementara itu, salah seorang guru bernama Noviyanti  yang ditemui awak media saat itu, berdalih menjelaskan bahwa alasan pemilik Yayasan  masih tetap ingin mempertahankan Rudi Marsito  menjadi Kepala sekolah di Yayasan tersebut demi kelanjutan nasib para siswa di akhir pendidikannya. Jika hal ini di abaikan begitu saja, baik itu yayasan atau dinas pendidikan maka yang menjadi korban adalah anak bangsa.


Sementara itu, Ka. Korwil KPSKN PIN RI ( Komando Pengendalian Stabilitas Ketahanan Nasional Pers Informasi Negara RI) Provinsi Sumut, menduga bahwa polemik di SMK Tunas Harapan ini, cukup serius sehingga pengurus Yayasan maupun Kepala sekolah tidak ada yang mau menerima kehadiran awak media.



Soalnya, sampai saat ini KPSKN Sumut masih merasa sangat kecewa, karena belum menemukan pelaku yang diduga telah memalsukan statemen KPSKN bahwa berita tentang polemik di SMK Tunas Harapan adalah "Hoax".


Untuk itu, Ka. Korwil KPSKN PIN RI Sumut, Taulim Matondang sudah kordinasi dengan pengurus DPP dan Korwil KPSKN PIN RI Jawa Barat, untuk menyelidiki dugaan pemalsuan statemen itu. (Masril/Roi)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar