NTP Bulan April 2023 Terjadi Penurunan Sebesar 0,77 Persen



MEDAN | Elindonews.my.id


NTP bulan April 2023  tercatat sebesar126,47 persen atau terjadi penurunan sebesar 0,77 persen dibanding bulan sebelumnya. Besarnya NTP bulan April ini ditopang dari sektor Tanaman Pangan yang terjadi kenaikan 0,31 persen dan dari sektor Perikanan naik juga sebesar 0,47 persen. 


Demikian dikatakan Kepala Badan Pusat Statistik-BPS-Sumatera Utara-Nurul Hasanudin SST,M,Start-dalam keterangan bulanannya selasa, 02 Mei 2023 secara live steraming yang selanjutnya mengatakan, sementara tiga subsektor lainnya yakni Hoŕtikultura, Taman Perkebunan Rakyat dan Peternakan terjadi tekanan Turun masing-masing -3,48 persen, -0,81 persen, dan -1,65 persen. 


Komoditas yang menjadi penyumbang dari pada NTP yang cukup dominan adalah Kelapa Sawit, Cabai Merah, dan juga Ayam Ras Pedaging, demikian imbuhnya. 


Dikatakan, untuk -Indeks Konsumsi Rumah Tangga- IKRT-yang dijadikan Indikator Deplasi Pedesaan terjadi inflasi -0,19 persen itu terkait dari bagian harga yang dibayar petani. Kalau kita keluarkan fakta inflasi juga dengan lebih mengedepankan dari produksi pertaniannya juga biaya produksi kita akan mendapatkan satu indikator  NTUP. NTUP kita ini betul- betul murni dan juga satu-satunya biaya produksi yang terkait dengan indikator untuk membandingkan antara yang dihasilkan petani dengan biaya produksi sehingga NTUP Sumatera Utara turun -1 persen.


Dimana kita lihat ada beberapa komoditas penyumbang yang cukup perhatian selain Kelapa Sawit, Cabai Merah dan Ayam Ras Pedaging disana juga ada upah. Secara umum polanya sama jadi tanaman pangan naik kemudian juga naik. 


Sementara untuk holtikultura kata Kepala BPS Sumatera Utara itu, tanaman perkebunan rakyat dan peternakan terjadi penurunan, untu harga gabah dibulan april 2023 di tingkat Nasional terjadi kenaikan sebesar 2,4 persen tetapi di Sumatera Utara terjadi kenaikan sebesar 3,48 persen dan Gabah Kering Giling-GKG-tercatat turun sebesar 3,99 persen ditingkat petani. 


Dan harga terendah katanya sebesar 4700 rupiah per-kilo terjadi dikecamatan Siantar dan Tanah Jawa kabupaten Simalungun. Untuk kualitas Inpari-32, Sikuning, dan Sigandit. Sementara harga tertinggi dikecamatan kota baru kabupaten Simalungun gabah kualitas Inpari-32.

-FR-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar