MEDAN | Elindonews.my.id
Transaksi di Bursa Efek Indonesia-BEI tidak seperti main kasino karena BEI tidak ikut andil atau berperan atas kenaikan harga saham atau kenaikan harga indeks. BEI berperan sebagai lembaga yang menciptakan infrastruktur pasar keuangan yang terpercaya dan kredibel untuk mewujudkan pasar agar teratur, wajar, dan efisien. Dengan kata lain, BEI hanya menyelenggarakan perdagangan efek seperti saham.
Demikian dikatakan Kepala Perwakilan BEI Propinsi Sumatera Utar-Muhammad Pintor Nasution-dalam releas diterima elindonews.my.id tanggal 25 Mei 2023 selanjutnya mengatakan, sementara itu, perusahaan-perusahaan sekuritas merupakan pihak yang memasukkan perintah -order- jual atau beli ke BEI.
Sama halnya seperti BEI dan perusahaan sekuritas hanya perantara yang meneruskan order investor saham, baik order beli ataupun jual ke bursa .
Dikatakan, investor saham membeli saham, ada tiga kemungkinan yang bisa terjadi. Pertama, harga saham itu bergerak naik. Kedua, harga saham bergerak stagnan, dan ketiga harga saham bergerak⁵ turun. Atau lebih rinci, lawan -counterparty- dari investor saham ini bukanlah BEI atau perusahaan sekuritas tempatnya berarti lawan dari investor saham ini adalah investor saham lain yang mengambil posisi berlawanan dengannya.
Jika mengabaikan kemungkinan harga saham tidak bergerak atau stagnan, maka hasil dari pembelian saham hanya ada dua, yaitu naik atau turun. Misalnya jika suatu saham mengalami kenaikan, maka pembeli saham tersebut untung Rp1.000, dan jika saham turun, maka pembeli mengalami kerugian.
Tetapi bagi pemodal yang paham dengan investasi saham, probabilitas -kemungkinan- saham akan naik atau turun Ini konsep investasi yang penting. Orang berinvestasi untuk memperoleh keuntungan. Angka harapan -ekspektasi-nilai keuntungan, secara matematis, ditulis dalam rumus : Ekspektasi hasil EUR = Probability x Pay-off.
Dengan tingkat imbal hasil -pay-off- munculnya kepala atau munculnya angka harapan dari keuntungan melempar koin adalah 50%.
Sebaliknya kata Pintor Nasution, bagi orang yang memahami investasi saham, membeli saham dapat mempunyai probabilitas harga saham naik yang lebih besar dibanding probabilitas harga saham turun. Dengan demikian, ekspektasi keuntungan pembelian saham bagi pemodal ini adalah suatu nilai yang positif. Bagi pemodal ini, membeli saham adalah investasi dan bukan judi atau spekulas.
Salah satu strategi yang dilakukan investor atau pemodal untuk meminimalisir. risiko kerugian adalah, pertama, menentukan saham pilihan berdasarkan analisis melalui pendekatan kondisi ekonomi, politik, atau bahkan melihat tren perkembangan usaha yang ada.
Misalnya membeli saham-saham yang ada dalam indeks LQ45 yang diterbitkan oleh? BEI.Atau paling tidak punya 10-20 sahan dalam portofolio efek. Saham-saham ini harus berasal dari sektor usaha yang berbeda-beda pula. Sehingga jika beberapa saham harganya turun, masih ada saham yang harganya naik.
Jika seseorang membeli saham tanpa dilatarbelakangi oleh analisis fundamental dan teknikal yang baik serta tidak melakukan diversifikasi, maka nilai ekspektasi keuntungan saham tersebut berpotensi kecil atau bahkan negatif -angka minus berasal dari nilai pay-off yang negatif-. Kalaupun mendapatkan keuntungan, terjadi karena faktor keberuntungan semata. Dalam hal ini, tindakan orang itu ketika memegang saham dapat dikatakan sebagai tindakan spekulasi atau judi.
Sebaliknya, jika seseorang membeli saham-saham dengan membekali diri dengan analisis fundamental dan teknikal yang baik serta yang terdiversifikasi dengan baik, maka keuntungan atas saham-saham tersebut berpotensi tumbuh positif. Dengan kata lain, tindakan investor ini dapat dikategorikan sebagai tindakan investasi atau, bukan judi.
Kalaupun dalam suatu masa harga saham mengalami penurunan, selama kerugian tersebut baru berupa potential loss atau belum direalisasikan, masing-masing investor dapat mengambil langkah wait and see atau menanti seiring kinerja keuangan emiten yang dimiliki menunjukkan pertumbuhan yang positif.-FR-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar