Industri Jasa Keuangan Yang Ada Di Sumatera Utara Sampai 2023



MEDAN | Elindonews.my.id


Industri jasa keuangan di Sumatera Utara yang diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan hingga 15 Mei 2023 yang terdiri dari 282 pengaduan terdiri dari bank umum dua diantaranya berkator pusat di Sumatera Utara masing-masing bank Mestika Dharma dan Bank Sumatera Utara,  52 BPR dan BPRS. 


Demikian dikatakan Kepala OJK Kantor Regional Lima Sumatera Bagian Utara-Bambang Mukti Riyadi-didampingi Anton Purba dalan acara Media Gathering senin, 15-05-2023 di Medan yang selanjutnya mengatakan untuk perusahaan pembiayaan  63 perusahaan, dua-2- perusahaan Modal Ventura, 94 perusahaan Asiransi, dua-2-perusahaan dana pensiun, 2-dua- LKM, 19 usaha gadai swasta.


Dikatakan, untuk kinerja Bank  Nasional hingga Maret 2023 di Sumatera Utara Asetnya mencapai 1.675 atau 7,90 persen yoy, Dana Pihak Ketiga-DPK-mencapai 8.006 triliun rupiah atau 7 persen yoy, Kredit mencapai 6.445 triliun rupiah atau 9,93 persen dan Non Performing Loan-NPL-hanya sebesar 2, 49 persen, dana disalurkan-LDR-sebesar 80,51 persen.


Sementara itu Otoritas Jasa Keuangan-OJK- Sumbagut juga telah menerima 288 pengaduan masyarakat sejak Januari hingga April 2023 . Pengaduan nasabah ini diterima OJK melalui applikasi portal Perlindungan Konsumen-APPK- atau datang langsung kekantor OJK. 


Bambang juga merinci pengaduan yang masuk paling banyak terkait masalah perbankan senanyak 109 pengaduan, disusul pengaduan Asuransi sebanyak 87 pengaduan, Perusahaan Pembiayaan 48 pemgaduan. Selain itu memgenai fintech sebanyak 32 kasus pengaduan, Pasar Modal 3 pengaduan, Dana Pensiun 2 pengaduan dan satu pengaduan lannya.


Terkait pengaduan Perbangkan imbuhnya, paling banyak pengaduan masalah restrukturasasi ktedit, masalah asuransi masalah tutup sampai kasus Jiwasraya. Selaian itu, banyak pengaduan yang bertanya mengenai Sistim Layanan Informasi Keuangan-SLIK-yang bersifat Mediasi, Hukum, sampai ke pengadilan  jelas Bambang.

-FR-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar