Dugaan Ijazah Palsu Kepsek SMK Tunas Harapan Membuat Dunia Pendidikan Tercoreng



Surat Korwil KPSKN Sumut Diduga Dipalsukan



Jakarta | Elindonews.my.id


Soal palsu memalsukan, sepertinya sudah menjadi hal yang biasa dilingkungan SMK Tunas Harapan Jakarta Timur.


Soalnya, selain heboh tentang dugaan ijazah palsu Kepala sekolah inisial RM, ikut pula oknum-oknum yang diduga memalsukan Surat klarifikasi dari Korwil KPSKN PIN RI Prov. Sumut, yang menerangkan bahwa polemik ijazah palsu RM adalah hoax.


Sementara, Senin 1/5/23 Ketua Korwil KPSKN PIN RI Sumut menerangkan tidak ada membuat statemen apapun tentang SMK Tunas Harapan, yang diberitakan Elindonews.my.id. Kemungkinan ini adalah pekerjaan oknum-oknum guru untuk menutup-nutupi polemik ini. Pasalnya, menurut orangtua murid, tandatangan RM fi KTP berbeda dengan di Ijazah siswa dan di Bank, sehingga kuat dugaan bahwa palsu memalsukan ini sudah direncanakan dengan matang, kata Taulim.


Menurut Taulim, dirinya sudah berulangkali dihubungi okum guru inisial Nov, ingin membuat bantahan atau hak jawab. Sementara di Media lain, mereka sudah membuat berita pembenaran dirinya. Aneh pikir Taulim, kenapa masih mau membuat hak jawab ke Elindo, padahal mereka sudah publikasi pembenaran.? Untuk itu, KPSKN PIN RI Sumut sudah mempersiapkan surat yang akan dikirim kesemua instansi terkait.


Sampai saat ini masalah pergantian RM Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Tunas Harapan Jakarta, Program Keahlian Analis Kesehatan dan Kimia yang diduga mempergunakan ijazah S2 palsu, masih menuai polemik.


Setelah dugaan ijazah palsu itu mencuat, tak lama kemudian, hal itu sudah diakui oleh RM sendiri yang pernah membuat surat Pernyataan Pengunduran diri dari kepala Sekolah Menengah Kejuruan  Tunas Harapan keahlian analis Kesehatan dan Kimia tersebut di hadapan Pemilik yayasan dan disaksikan oleh beberapa Guru Pengajar pada 15 /4/2023 saat itu.



Menurut keterangan orangtua siswa, kepada awak Media ini Senin 1/5/23 bahwa hal itu sudah pernah dilaporkan kepada LBH Aksiyasa. Kemudian LBH Aksiyasa mengundang RM untuk klarifikasi, namun RM tidak hadir.


Kalau RM tidak salah, tentu dia harus hadiri undangan LBH itu, agar polemik tidak berkelanjutan, tegas orangtua siswa.


Menurut informasi dari salah seorang guru pengajar yang berinisial Nov, disebut-sebut pengganti RM sebagai Kepala Sekolah /Kepsek tersebut adalah istri dari RM itu sendiri .


Sehingga ada kesan  bahwa pengurus yayasan sekolah menengah kejuruan Tunas Harapan keahlian analis kesehatan dan kimia tersebut diduga  telah melindungi RM yang di hitung cacat Hukum itu dengan sistem KKN.


Sudah sepantasnya bagi para penegak hukum termasuk dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk segera menindak lanjuti atas sikap ,seorang  Pendidik yang kurang bermoral tersebut .

(Masril)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar