Jauh-jauh Ke India Pelajari System Pertanian Metofe Zero Bugdet Natural Farming
Pakpak bharat | Elindonews.my.id
Upaya Bupati Pakpak Bharat, Franc Bernhard Tumanggor untuk membangun Pakpak Bharat sebagai Daerah yang berdaulat dan mandiri pangan kian diwujudnyatakan. Dalam upaya ini pula Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat Bersama Pemerintah Pusat saat ini tengah mengembangkan kawasan Food Estate (lumbung pangan baru) di Kecamatan sitellu Tali Urang Julu.
Guna membangun kemandirian pangan di Kabupaten ini pula, Franc Bernhard Tumanggor bersama Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pakpak Bharat, serta sejumlah pihak lainnya melakukan Kunjungan Belajar “cross learning” ke Negara India guna mempelajari system pertanian di Negara ini. Perjalanan ke India dilaksanakan melalui undangan GMR varalhaksmi foundation yang disampaikan melalui Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi RI (23-30/03/2023).
GMR Varalhaksmi Foundation adalah cabang tanggungjawab sosial Perusaaan dari Grup GMR yang banyak bergerak dalam bidang Bandara, Energi, dan Infrastuktur Perkotaan. Mandat Yayasan ini adalah bekerja sama dengan masyarakat disekitar Grup GMR untuk membantu meningkatkan kualitas hidup mereka.
Untuk tujuan itu, GMR melaksankan berbagai proyek pengembangan masyarakat di lokasi-lokasi dimana grup GMR hadir, diantaranya melalui Pengembangan Inisiatif Pertanian Alami Tanpa Anggaran (program Zero Budget Natural Framing/GBNF).
Pelaksanaan cross learning ini didasari bahwa Salah satu proyek strategis Nasional Pemerintah Indonesia adalah pembangunan Progam Food Estate.
Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi RI ditunjuk oleh Pemerintah bertanggungjawab melakukan koordinasi dalam pelaksanaan Food Estate dimana Kabupaten Pakpak Bharat merupakan salah satu dari bagian ekosistem penunjang pengembangan food estate di Sumatera Utara.
Selain itu salah satu hal menarik lainnya adalah bahwa kawasan Food Estate yang dibangun di Kabupaten Pakpak Bharat terdiri atas lahan yang masih baru, natural, belum terkontaminasioleh bahan-bahan kimia pertanian, sehingga program Zero Budget Natural Framing (ZBNF) yang digarap oleh Perusahan GMR Valhaksmi Foundation sangat terbuka untuk diterapkan di sini.
Pengembangan Food Estate dibawah Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi tertarik untuk mengadaptasi metode Zero Bugdet Natural Farming (ZBNF) dalam melakukan akselerasi perbaikan kualitas tanah di Sumatera Utara yang telah banyak terdegradasi. Secara umum lahan Food Estate yang di Kabupaten Pakpak Bharat adalah lahan baru dan masih sangat minim penggunaan pestisida kimiawi sehingga sangat mendukung dengan metode ZBNF yang dikembangkan oleh GMR varalhaksmi foundation.
Keberhasilan GMR varalhaksmi foundation dalam menerapkan ZBNF di negara India, salah satu Negara yang dulu dikenal tandus namun kini mampu mengolah tanah kering menjadi lahan pertanian yang potensial dan sbur, dianggap layak untuk dicontoh dan dikembangkan di wilayah Kabupaten Pakpak Bharat.
Tujuan penting dari kunjungan ini diantaranya adalah untuk mempelajari teknologi natural farming yang diimplementasikan oleh ZBNF, mempelajari Organisasi Masyarakat yang menggerakkan praktik natural farming, memahami praktik terbaik melalui kunjungan lapangan dan interaksi dengan petani, melihat kemungkinan untuk berkolaborasi dalam penelitian dan implementasi ZBNF di Indonesia, serta meningkatkan pendapatan/kesejahteraan petani itu sendiri.
Dalam perjalanan kali ini, Franc Bernhard Tumanggor dengan pendampingan penuh dari pihak Kementerian Koordinator Kemaritiman RI, diantaranya DR. Van Basten, Staf Khusus Menteri Koordinator Kemaritiman yang terus mendampingi rombongan sampai study banding ini tuntas dilaksanakan.
Kedepannya kita akan memperbanyak program kunjungan belajar ini, dengan membawa para petani Indonesia untuk belajar tentang ZBNF ini langsung ke pusatnya di India, jelas Van Basten.
Beberapa Daerah yang menjadi tujuan cross learning di India termasuk Provinsi Andhra Pradesh, mengunjungi lembah Arakhu distrik Alluri. (Frank)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar