Cadangan Devisa Indonesia Naik Hingga Februari 2023.


JAKARTA | Elindonews.my.id


Posisi Cadangan Devisa Indonesia sampai Februari 2023 sebesar tetap tinggi yakni meningkat menjadi 140,3 M dollar Amerika Serikat. 


Demikian dikatakan Gubernur Bank Indonesia-Perry Warjiyo-pada acara Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia tanggal 15 dan 16 Maret 2023 yang disiarkan live streming selanjutnya mengatakan, dari hasil cadangan devisa itu setara dengan Pembiyaan 6,2 bulan impor atau 6 bulan impor dan pembayaran utang Luar Negeri Pemerintah serta berada jauh diatas standard kecukupan Internasional sekitar 3 bulan impor.


Dikatakan, secara keseluruhan neraca pembayaran Indonesia pada tahun 2023 diperkirakan akan tetap Baik dengan transaksi berjalan dalam kisaran surplus 0,4 persen sampai dengan devisit 0,4 persen dari PDB.


Sementara neraca transaksi modal dan finansial juga diperkirakan surplus didukung oleh aliran masuk modal asing khususnya dalam PMA dan juga kembali masuknya investasi portopolio sejak dengan persepsi positif investor terhadap prosfek perekonomian nasional. 


Nilai tukar rupiah terjaga sejalan dengan langkah standarisasi yang terus dilakukan oleh BI ditengah kembali meningkatnya pasar keuangan global sejalan dengan pelemahan hampir diseluruh mata uang dunia akibat peningkatan ketidakpastian sistem pasar keuangan global. Nilai tukar rupiah pada 15 meret 2023 sedikit terdeprisiasi sebesar 0,75 persen secara poling to Point dibandingkan dengan level akhir Februari 2023. 


Secara year to deat nilai tukar rupiah hingga 15 Maret 2023 menguat 1,32 persen dari level akhir Desember 2022. Apresiasi lebih baik dibandingkan dengan apresiasi Rupee India sebesar 0,16 persen serta apresiasi Bath Thailand dan Ringgit Malaysia masing-masing sebesar minus 0,04 persen dan minus 1,8 persen.


Kedepan BI memperkirakan stabilisasi nilai tukar rupiah akan tetap terjaga prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi, inflasi yang rendah, surplus transaksi berjalan serta imbal hasil aset keuangan domestik yang menarik. 


BI akan terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar sebagai bagian ini mengendalikan inflasi khusus inflasi barang impor dan memitigasi rambatan ketidak pastian pasar keuangan global terhadap nilai tukar rupiah.-FR-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar