Posisi Cadangan Devisa Indonesia Hingga Akhir Januari 2023 Sebesar 139,4 Miliar Dolar Amerika Serikat



JAKARTA | elindonews.my.id


Rapat Dewan Gubernur-RDG-Bank Indonesia tanggal 15 dan 16 Februari 2023 memutuskan, posisi Cadangan Devisa hingga akhir Januari meningkat tinggi yakni sebesar 139,4 miliyar dolar Amerika Serikat setara dengan pembayaran 6,1 bulan import dan pembayaran hutang luar negeri Pemerintah, serta berada diatas standard kecukupan Internasional sekitar 3 bulan Import. 


Demikian dikatakan Gubernur Bank Indonesia-Perry Warjoyo-kepada pers usai Rapat Dewan Gubernur-RDG-Bank Indonesia tanggal 15 dan 16 Februari 2023 yang selanjutnya mengatakan, dengan ketidakpastian pasar keuangan global juga mereda sehingga berdampak pada meningkatnya aliran modal kenegara berkembang termasuk Indonesia.


Tekanan depriasiasi nilai tukar diberbagai negara termasuk Indonesia juga berkurang. 


Dikatakan di Dalam Negeri pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2023 diperkirakan tetap kuat dan berpotensi lebih tinggi didorong oleh kenaikan eksport  serta semakin membaiknya permintaan domestik khususnya konsumsi swasta. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebagaimana diketahui pada triwulan IV tahun 2022 tercatat tinggi sebesar 5,01 persen YOY sehingga sebesar keseluruhan tahun 2022 tercatat sebesar 5,31 persen YOY atau jauh meningkat dari capaian tahun sebelumnya sebar 3,7 persen YOY.


 Secara spasial katanya pertumbuhan ekonomi yang kuat pada tahun 2022 terjadi diseluruh Indonesia dengan pertumbuhan tertinggi adalah wilayah Sulawesi, Maluku, Papua diikuti wilayah Jawa, Bali, Nusa tenggara , Kalimantan dan Sumatera. Untuk tahun 2023, Bank Indonesia memperkirakan akan cendrung bias keatas dalam kisaran 4,5 sampai 5,3 persen hal ini didukung kinerja ekspor yang berpotensi akan lebih tinggi dar perkiraan semula didorong oleh pengaruh perbaikan ekonomi Tiongkok, konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuhnya tinggi dipengaruhi oleh keyakinan konsumen yang meningkat dengan kenaikan mobilitas masyarakat pasca pencabutan kebijakan pemberlakuan pembatasan kagiatan masyarakat-PPKM-.


Konsultasi juga diberlakukan didorong oleh membaiknya prospek bisnis, peningkatan aliran masuk Penanaman Modal Asing-PMA-serta penyelesaian proyek setrategis nasional yang berlanjut. 


Menurut Perry Warjoyo- neraca pembayaran Indonesia-NPI-mendukung tekanan eksternal dengan NPI tahun 2022 diperkirakan mencatatkan Surplus ditopang oleh surplus transaksi berjalan pada kisaran 0,4 sampai 1,2 persen dari PDB ditengah devisit transaksi modal dan kinerja akibat tingginya ketidakpastian pasar keuangan global. 


Perkembangan kini melanjutkan neraca perdagangan Januari 2023 surplus cukup tinggi sebesar 3,87 miliar AS dipengaruhi oleh kinerja ekspor non migas yang tetap kuat.


Aliran modal asing dipasar keuangan juga meningkat tercermin dari infastasi portofolio yang mencatat net-inflow sebesar 6 miliar dolar AS hingga 14 februari 2023.-FR-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar