Bank Indonesia Terus Membangun Perekonomian Indonesia Dengan Mengendalikan Nilai Tukar Rupiah


JAKARTA | elindonews.my.id


Neraca Pembayaran Indonesia-NPI-tetap baik dengan transaksi berjalan dengan kisaran surplus 0,4 sampai dengan devisit 0,4 dari Produk Domestik Brutto-PDB-.


Demikian dikatakan Gubernur Bank Indonesia-Perry Warjiyo-dalam keterangan pers seusai Rapat Dewan Gubernur-RDG-Bank Indonesia-BI-didisiarkan secara live streaming tanggal 15 dan 16 Februari 2023 yang selanjutnya mengatakan, untuk Neraca Modal dan Finansial diperkirakan tercatat surplus didukung aliran modal asing dalam bentuk investasi PMA diperkirakan sejalan dengan persepsi positif investor terhadap ekonomi nasional dan investasi didalam negeri yang tetap baik. 


Sedang untuk apresiasi nilai tukar rupiah terus berlanjut sehingga dapat mendukung stabilitas perekonomian. Dimana nilai tukar rupiah hingga 15 Februari 2023 mencapai 2,39 persen Y to deat dibanding dengan akhir Desember 2022. 


Apresiasi rupiah  tersebut tetap relatif lebih baik dibanding dengan mata uang sejumlah negara seperti Pilipina mencapai 0,99 persen, Thailand 0,85 persen dan Malaisia 0,27 persen. Dikatan, rupiah yang terus menguat ini didorong aliran modal asing kepasar keuangan domestik sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi domestik yang tetap baik dengan stabilitas yang terjaga imbal hasil pasar keuangan yang tetap menarik dan tidak pasar keuangan global yang meroda.


Kedepan kata Perry Warjoyo-, Bank Indonesia memelihara rupiah tetap terus menguat sejalan dengan prosfek ekonomi yang semakin baik dan fundamental ekonomi yang kuat hingga akan mendorong penurunan inflasi lebih lanjut. Kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah katanya untuk mengendalikan inflasi barang impor dierkuat dengan pengelolaan devisa hasil ekspor melalui implementasi term deposit valas , Devisa Hasil Ekspor-DHE-sesuai dengan mekanisme pasar. Perry Warjoyo- juga menjelaskan bahwa tekanan inflasi berlanjut turun dan lebih lebih randah dari perkiraan sebelumnya. 


Inflasi Indek Harga Konsumen-IHK-pada Januari 2023 tercatat rendah yaitu 0,23 persen atau 5,28 persen YOY menurun dibanding inflasi bulan sebelumnya sebesar 5,51 perse YOY.


Penurunan inflasi didorong oleh inflasi inti dan adminiser price yang menurun serta inflasi bahan pangan bergejolak folatil food yang terjaga. Perkembangan ini sebagai dampak positif kebijakan moneter BI yang tetap front lookded, prefentif foorlohed dalam mengendalikan inflasi dengan didukung  pengendalian inflasi folatilfood melalui gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan hasil kordinasi BI dengan Pemerintah baik Pusat maupun Daerah .-FR-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar