JAKARTA | elindonews.my.id
Bila dilihat pasar modal kita dalam Indek 2022 mengalami kenaikan 4,1 persen dibanding negara lain yang cenderung mengalami penurunan yang sangat tajam. Kemudian market capitalation pasar juga tumbuh sekitar 15 persen sampai diangka nominalnya Rp 9499 T sehingga ini bukan angka yang kecil ditengah turbelensi ekonomi global ditahun 2022.
Demikian Presiden RI Joko Widodo dalam arahanya pada Pembukaan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia-BEI-hari Senin, tanggal 02 Januari 2023 di Jakarta, yang disiarkan langsung.
Selanjutnya dikatakan, ditahun 2023 ini sebagai tahun ujian bagi ekonomi global termasuk Indonesia, kita harus hati-hati dan tetap waspada bahwa investor di BEI adalah sebagai kaum millenial atau dibawah 40 tahun yang artinya prospek kedepan sangat menjanjikan.
Dikatakan, kita harus tetap optimis serta waspada sebab tantangan 2023 kita berharap ekonomi Indonesia masih tumbuh diangka sekitar 5 persen.
Sememtara pada Pembukaan itu Direktur PT.BEI-Mahendra-dalam laporannya mengatakan, aktifitas perdagangan tahun 2022 lalu mengalami signifikan dengan frekwensi transaksi harian sebesar 1,31 juta kali dan ini terbesar di ASIA.
Disebutkan, untuk kapitalisasi tertinggi mencapai angka 500 T Rupiah atau 600 Milliar dolar artinya 500 persen terhadap PDB Indonesia, ada tercatat 59 perusahaan dengan saham baru (IPO) tahun2022.
Menurut Mahendra, jumlah Investor pasar modal di Indonesia meningkat mencapai 1,3 juta yang artinya 10 kali lipat atau 1000 persen meningkatnya dalam 5 tahun terakhir sejak 2017.
Yang menarik adalah didominasi investor domestik mencapai 55 persen dari investor yang ada, generasi millenialnya mencapai 58,70 persen. Kedepan yang hususnya dipriotaskan adalah integritas, akuntabel, kredibilitas karena akan mampu mengisi generasi yang kosong dan populasi Indonesia 50 persen di market kapitalisasi terhadap PDB Nasional masih jauh tertinggal dari diatas 100 negara ASIA lainnya.-FR-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar