BULOG Gelontorkan Beras, Dengan Harga Murah


Gunawan Benyamin, Pengamat Ekonomi Sumut

KPPU Harus Turun ke Pasar


MEDAN | elindonews.my.id

     

Pantauan dari hasil  sejumlah pasar tradisional di kota Medan, harga beras sejauh ini masih relatif stabil pada rentang 9.750 hingga 13.200 per Kg nya (mulai harga beras murah hingga super). Belum ada perubahan atau mengalami penurunan. 


Dari banyak kabar yang tersirat, BULOG telah menggelontorkan beras dengan harga yang jauh lebih miring dibandingkan harga pasar saat ini.


Dengan kualitas beras BULOG yang setara atau diatas medium. Maka harga beras BULOG yang dijual di kisaran harga 8.600 per Kg (harga tebus di BULOG), maka pedagang bisa menjual dikisaran 9 ribuan per Kg, atau setidaknya di bawah HET 9.950 per Kg nya. 


"Jadi hitunganya saya, pada dasarnya beras BULOG ini bisa menekan harga mulai dari beras kualitas bawah hingga yang super," sebut Gunawan Benjamin, selaku pengamat ekonomi Sumut yang juga Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut kepada wartawan, Minggu (29/1/2023).


Dijelaskan Gunawan, masyarakat yang terbiasa mengkonsumsi beras medium dan super juga bisa membeli beras BULOG tersebut. Karena kualitasnya sama, dan tentunya bisa menikmati harga sesuai dengan HET. Nah kalau mengacu kepada harga beras kualitas bawah yang berada dalam rentang 9.750 hingga 10.100 (data pihps) di kota medan.


Menurutnya, masyarakat yang terbiasa mengkonsumsi beras murah bisa mendapatkan harga yang lebih miring namun dengan kualitas diatasnya. Dan pada dasarnya harga beras kualitas bawah juga bisa didorong untuk turun setidaknya dalam rentang 9.500 hingga 9.950 per Kg. Karena pedagang tetap bisa menjual beras BULOG tersebut dalam rentang angka yang sama.


"Nah saat ini harga beras relatif belum mengalami perubahan meskipun operasi pasar BULOG mulai dilakukan. Ada beberapa kemungkinan disitu. Pertama, masih ada stok beras pedagang yang lama dengan harga yang lebih mahal, sehingga beras BULOG belum saatnya digelontorkan di pasar. Kedua, intervensi harga yang dilakukan BULOG kurang banyak. Ketiga, ada permainan spekulan didalamnya," imbuhnya.


Menurut Gunawan yang perlu diwaspadai adalah oknum pedagang yang bisa saja bermanuver untuk mendapatkan keuntungan. Oknum tersebut bisa saja menumpuk barang, mengganti kemasannya, hingga melakukan pengoplosan beras. SATGAS pangan khususnya KPPU harus berada di pasar untuk mengawasi distribusi beras saat ini.


"Sejauh ini, ada kabar yang berhembus di pasar tradisional itu harga harga beras akan turun pada bulan maret mendatang. Kabar tersebut memang masuk akal, dikarenakan kita memasuki musim panen. Tetapi kabar tersebut justru kontradiktif dengan apa yang dilakukan BULOG saat ini. Jadi memang harus ada penelusuran mendalam agar fenomena harga beras ini terpecahkan," pungkas dia. (JB Rumpet)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar