MEDAN | elindonews.my.id
Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani. Demikian dikatakan Kepala Badan Pusat Statistik-BPS-propisi Sumatera Utara-Nurul Hasanudin SST,MStart-dalam penjelasan bulan untuk Desember 2022 yang selanjutnya mengatakan, NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar-terms of trade- dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
Dikatakan, untuk November 2022, NTP Provinsi Sumatera Utara, 118=100 tercatat sebesar 124,37 atau naik 2,68 persen dibandingkan dengan NTP Oktober 2022, yaitu sebesar 121,12.
Kenaikan NTP November 2022 disebabkan oleh naiknya NTP subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 5,29 persen. Sementara itu, NTP empat subsektor lainnya mengalami penurunan, yaitu NTP subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,40 persen, NTP subsektor Hortikultura sebesar 2,84 persen, NTP subsektor Peternakan sebesar 0,04 persen, dan NTP subsektor Perikanan sebesar 0,15 persen.
Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga -IKRT-yang mencerminkan angka inflasi/ deflasi perdesaan sehingga pada November 2022 terjadi deflasi perdesaan di Sumatera Utara sebesar 0,04 persen.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Sumatera Utara kata Kepala BPS Sumut itu sejak November 2022 sebesar 120,44 atau naik sebesar 2,56 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.-FR-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar