MEDAN | elindonews.my.id
Inflasi Nasional trendnya mengalami kenaikan setelah terjadi kenaikan BBM pada bulan September 2022 dan Oktober-November yang cendrung terus melambat. Sedang pertumbuhan inflasi YOY pada bulan Oktober-November 2022 terus melambat atau turun. Terutama dukungan penurunan inflasi voletilfood pada bulan Juli 2022 saat harga cabai , bawang dll naik tajam yang setelah itu turun sampai bulan November 2022.
Demikian dikatakan Pemimpin Bank Indonesia-BI-Sumatera Utara-Doddy Zulferdy-pada acara Bincang-Bincang Media Selasa, 27 Desember 2022 yang selanjutnya mengatakan, untuk inflasi bulan November 2022 sudah standard yang menyebabkan harga gabungan untuk inflasi inti cendrung turun dibulan Oktober dan November 2022.
Dikatakan, untuk Sumatera Utara sama dengan Nasional, kinerja inflasi Sumatera Utara kinerja semakin terendah dimana sampai Juli 2022 turun menjadi 5,03 persen. Jika dibanding dengan year to date maka inflasi Jan hingga November 2022 secara komulatif dari 4,69 persen turun jadi 4,55 persen.
Jadi kalau bulan Desember 2022 inflasi Sumatera Utara tidak sampai 0, 45 persen bulanannya mungkin inflasi bulan Desember 2022 hanya maksimum 5 persen walau bisa masi bergerak, tetapi yang jelas diperkirakan tidak seperti yang terjadi pada bulan September 2022.
Menurut Doddy Zulverdy kinerja pengendalian inflasi Sumatera Utara boleh dibilang lebih baik, sedang untuk Nasional pada Oktober 2022 angka inflasi YOY sebesar 5, 79 persen sedang Sumatera Utara turun lebih dalam sebesar 5,3 persen. Sehingga diminta masyarakat daerah ini tetap tenang agar tidak membeli kebutuhan pokok jangan berlebih-lebihan. -FR-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar