JAKARTA | elindonews.my.id
Bank Indonesia-BI-memastikan ketersediaan uang rupiah di negara Republik Indonesia dimana untuk uang elektronik pada November 2022 tumbuh sebesar 12,8 persen YoY atau mencapai 35,3 Triliun Rupiah.
Demikian disampaikan Pemimpin BI-Perry Warjio-kepada wartawan usai Rapat Dewan Gubernur-RDG-tanggal 21-22 Desember 2022 yang disiarkan secara live streaming selanjutnya mengatakan untuk nilai transaksi digital banking meningkat 13,88 persen YOY menjadi 4551, 62 triliun rupiah sejalan dengan naiknya mobilitas masyarakat. Selain itu nilai transaksi masyarakat menggunakan kartu Anjungan Tunai Mandiri-ATM-, Kartu Debet dan Kartu Kredit juga meningkat sebesar 16,85 persen YOY menjadi 664,9 triliun rupiah.
Dikatakan, untuk uang kartal yang beredar pada November 2022 meningkat menjadi 7,77 persen atau mencapai 935,2 triliun rupiah.Sehingga BI juga memastikan ketersediaan uang rupiah dengan kwalitas diseluruh wilayah NKRI serta memastikan kelancaran sistem pembayaran untuk mengantisipasi Natal dan Tuhun Baru 2023.
Disebutkan juga posisi cadangan Indonesia sampai akhir November 2022 meningkat dibanding bulan sebelumnya sebesar 134 millliar dollar AS atau setara dengan 5,9 bulan Impor, atau 5,9 bulan Impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Menurut Pemimpin BI itu jumlah posisi cadangan devisa Indonesia itu jauh berada diatas standard kecukupan Internasional Sebasar 3 bulan impor.
Secara keseluruhan untuk neraca pembaran Indonesia didukung transaksi berjalan yang diperkirakan sekitar 0,4-1,2 persen dari Produk Domestik Bruto-PDB-sejalan dengan permintaan external dan harga komoditas global yang masih tinggi.
-FR-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar