MEDAN | elindonews.my.id
Setelah 3 bulan melakukan fermentasi terhadap limbah sayur dan limbah buah, hari ini, Rabu (22/06/2022) Kepala Rutan Theo Adrianus bersama jajaran Lions Club Medan dan PMI kota Medan menggelar panen eco enzyme sebanyak 1 ton.
Produksi eco enzyme ini merupakan pemanfaatan limbah bahan makanan yang dihasilkan dari dapur rutan, baik limbah sayur maupun limbah buah. "Manfaat limbah yang sangat luar biasa apabila kita kelola dengan baik, ada limbah sayur dan limbah buah yang seharusnya kita bingung harus buang kemana ini justru kita produksi menjadi cairan eco enzyme yang bermanfaat bagi kita, limbah kita ubah jadi berkah" -kepala Rutan
Perlu diketahui bahwa eco enzyme merupakan larutan kompleks hasil fermentasi dari limbah organik seperti limbah buah dan sayuran dengan gula merah atau molase dan air dengan bantuan mikroorganisme selektif dari kelompok jamur dan bakteri selama 3 bulan.Hasil larutan fermentasi memiliki warna coklat tua dan berbau asam-manis kuat khas produk fermentasi.
Eco enzyme sendiri digunakan di rutan kelas 1 Medan sebagai sarana penyemprotan areal blok hunian guna membunuh kuman ataupun virus yang dapat menularkan penyakit, tidak hanya itu cairan ini juga disemprotkan pada penderita penyakit gatal-gatal alias kudis serta dapat dicampurkan pada air yang akan digunakan untuk mandi sehingga dapat membersihkan areal tubuh.
Dengan adanya produksi eco enzyme diharapkan dapat menjaga kesehatan wargabinaan serta meningkatkan daya imun tubuh, sebab ditengah padatnya jumlah tahanan dapat menimbulkan berbagai penyakit menular khususnya gatal gatal.
Rutan 1 medan akan terus melakukan produksi eco enzyme mengingat bahan dasar pembuatannya yang sangat memadai dari Rutan Kelas 1 Medan. (Roi/r)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar