MEDAN | elindonews.my.id
Tim Penulis Berita Kriminal (PBK) Medan beraudiensi bersama Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Medan Tanjung Gusta pada Senin (16/5/2022).
Kehadiran group PBK Medan tersebut pun disambut hangat oleh Kepala Rutan Kelas I Medan Tanjung Gusta, Theo Adrianus Purba di Rutan Kelas I Medan, Jalan Lembaga Pemasyarakatan No 27, Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan.
Ketua PBK Medan, Yusrizal, mengatakan audiensi tersebut bertujuan untuk menjalin silaturahmi dengan Rutan Kelas I Medan.
"Terima kasih kepada Kepala Rutan Kelas I Medan Tanjung Gusta, bapak Theo Adrianus Purba, yang telah menerima kami, wartawan yang tergabung dalam PBK Medan untuk bersilaturahmi dan membina kami untuk ke depannya," ucap Yusrizal pada Senin (16/5/2022).
Yusrizal berharap silaturahmi tersebut dapat selalu terjalin dengan harmonis, serta Tim PBK dapat menjadi media yang baik dan aktual dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat mengenai Rutan Kelas I Medan Tanjung Gusta.
Adapun wartawan yang tergabung dalam group PBK Medan tersebut, yakni Yusrizal sebagai Ketua, Dede MS sebagai Sekretaris, Rafael sebagai Bendahara, dan beranggotakan Franky Hutahaean, Baday, Roy Sihombing, Rasyid Hasibuan, dan Indra.
Dalam kesempatan itu, Tim PBK Medan berkesempatan untuk meninjau Rutan Kelas I Medan Tanjung Gusta yang saat ini menampung kurang lebih 4500 orang warga binaan sehingga menyebabkan rutan tersebut over kapasitas yang seyogyanya hanya dapat menampung 1150 orang.
Akibat over kapasitas tersebut, berbagai selentingan pun muncul mengenai pelayanan yang diduga buruk kepada warga binaan.
Kepala Rutan Kelas I Medan, Theo, kepada wartawan Tim PBK Medan menginformasi bahwa di Rutan Kelas I Medan Tanjung Gusta ini terdapat kurang lebih 195 orang personil yang harus melayani 4500 orang warga binaan.
"Ini bukan pekerjaan yang mudah sedangkan kapasitas rutan ini hanya 1150 orang, apakah abang-abang bisa bayangkan, bagaimana melaksanakan fungsi pengamanan setiap hari supaya rutan ini tetap aman dan kondusif. Termasuk tadi kita sudah meninjau bagaimana fungsi dapur di rutan, petugas kita dibantu dengan warga binaan harus melaksanakan layanan makan dan minum bagi 4500 orang untuk tiga kali sehari," papar pembina tim PBK Medan, Senin (16/5/2022).
"Abang-abang Tim PBK tadi juga telah lihat sendiri kan pembagian untuk makan malam. Belum lagi bagaimana mengelola bahan mentah menjadi bahan jadi, mengelola dapur kotor, dan dapur bersih. Bagaimana mendistribusikan kepada warga binaan, nah tadi menu makan malamnya ada nasi putih, gado-gado, gulai ayam, dan tempe bacem. Ditambah lagi tadi mereka dapat puding bubur kacang hijau," ungkap Theo.
Dia menegaskan dengan demikian artinya bahwa negara sangat memperhatikan kondisi para warga binaan, dan menjamin ketercukupan asupan gizi, agar mereka tetap sehat menjalani pidana selama di Rutan I Medan.
"Dan dalam kondisi over kapasitas ini bukanlah pekerjaan mudah bagi kami untuk memberi pelayanan makan dan minum untuk 4500 orang. Kami tetap bekerja sama dengan seluruh pegawai agar layanan tersebut dapat diselenggarakan dengan baik," imbuhnya.
"Tadi abang-abang juga telah wawancara dengan tahanan, dan mereka juga mengatakan bahwa makanannya sangat layak, bersih dan punya cita rasa tersendiri. Ini juga mengedukasi ya, bahwa para tahanan di lapas rutan itu sangat-sangat kita perhatikan makan minumnya, pembinaan kesehatannya, jasmani, dan kerohaniannya. Bahwa jika ada selentingan buruk mengenai makanan itu sudah terbantahkan ya," jelasnya.
Ia berharap dengan adanya kehadiran PBK Medan ini, dapat menjadi corong untuk menginformasikan dan mengedukasikan masyarakat di luar.
"Dan pesan kami juga untuk masyarakat untuk dapat taat hukum, mampu mengendalikan emosional dirinya, agar ketertiban masyarakat terbangun, dan kita bisa meminimalisir jumlah orang over kapasitas di Rutan I Medan ini," pungkasnya.
Saat Tim PBK menemui para warga binaan terlihat mereka begitu antusias ketika dibagikan makanan untuk makan malam.
"Dua hari sekali selalu ada puding bang, bubur kacang hijau, besoknya ada ubi. Kalau ayam gini juga hampir setiap hari, ada ikan, kadang juga daging. Kalau pagi sarapan bubur atau ubi," ucap warga binaan itu.
Warga binaan lainnya juga mengatakan selain ayam, ikan, dan daging menu lain yang disediakan adalah tahu, tempe, dan ikan asin.
"Saya udah lamalah di sini, udah 8 bulan, ya ginilah makannya," pungkas warga binaan tersebut. (Roi/r)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar