MEDAN | elindonews.my.id
Pembayaran BSS di Jalan Ksatria Medan Sunggal, mengundang kecaman pedas dari masyarakat penerima manfaat, karena dinilai petugas tidak becus mengatur antrian.
Pasalnya, PT Pos Indonesia, Kantor Cabang Utama Medan, terkesan abaikan Prokes di hari libur nasional dan Ramadhan hanya untuk genjot pembayaran Bantuan Sosial Sembako (BSS).
Saat itu, seorang ibu terlihat sedang melampiaskan rasa kesalnya dan mengatakan, " sudah tiga kali saya kesini sejak jam 8 pagi. Karena tidak sanggup melihat membludaknya masyarakat, saya pulang dan eh...ini sudah lewat jam 1 siang, warga malah semakin membludak. Ini bulan puasa, cuaca panas, capek dan emosi, jadi batal puasa katanya"
Dilain tempat, seorang wanita yang dipanggil Imah bertanya kepada orang disebelahnya. Kalau hari ini kita tidak bisa menerima uangnya, apakah besok masih bisa diambil.? Dan dijawab, "nggak bisa, semua harus hari ini, katanya". Pantaslah sampai membludak begini. Sepertinya PT Pos hanya berpikir "untung" tanpa memperhatikan "kerumunan yang mengabaikan Protokol Kesehatan, celoteh yang lain dengan sinis." Ya..pegawai pos berseragam pun tak ada nampak selain Karang Taruna, kata yang disebelahnya.
Sementara itu, menurut pantauan awak media ini, PT Pos Indonesia Medan, tidak mempersiapkan sistem antrian, sehingga masyarakat bebas menerobos masuk. Beberapa oknum Karang Taruna yang diberdayakan PT Pos dilokasi, juga tidak mampu mengatur antrian. Saat itu, yang terlihat dilokasi ada dua anggota TNI yang juga tidak mampu mengatasi desakan masyarakat, sehingga terjadi kerumunan. Warga berdesakan, ada yang berdiri dan yang berhasil masuk, langsung duduk dilantai karena sudah lelah.
Diperoleh informasi, bahwa pembayaran BSS dihari libur, Jumat 15/4 di Kantor PMD Jalan Ksatria, Medan Sunggal, PT Pos Indonesia Medan telah sengaja mengundang penerima manfaat sebanyak kurang lebih 3500 orang. Hal inilah yang membuat kerumunan luar biasa, bagaikan aksi massa demo besar-besaran.
Ibu ini terpaksa batalkan puasa..
Padahal, untuk mencegah kerumunan seperti itu, dan juga mengikuti anjuran pemerintah tentang Prokes, Management Kantor pos Medan cukup mengundang sebanyak-banyaknya 1000 penerima manfaat. Kalau yang ini sudah over kapasitas, katanya dan tidak mau disebut jatidirinya.
Jangan hanya mau cari untung dan enaknya ajalah, Pos Medan, harusnya memikirkan juga keamanan, kenyamanan warga. Beginilah kalau dipaksa harus ambil BSS hari ini juga, membludak dan kacau, kata ibu Siti. (Roi S)
Siapa lah wartawan nya ini??? Biasakan memuat berita yang berimbang informasinya. Klo cuma melihat dari satu sisi, itu tidak adil. Itu tendensius.
BalasHapusMenurut pantauan awak media tidak dibuat sistem antrian. Entah apa yang dipantau awak media kaw itu? Tau ga awak media kaw itu awal mulanya?
Cak suruh belajar 5H1H lagi awak media kaw itu.
Melihat peristiwa kok sepotong2.. kayak orang paok awak media kaw itu...