Pelaku Penganiayaan di Jalan Sutrisno Medan Belum Tertangkap, Masih Berkeliaran

MEDAN | elindonews.my.id

Satu dari tiga orang melakukan penganiayaan bersama - sama kepada korban wanita bernama Ruri Novita Irawan alias Ovi (25) di Jalan Sutrisno Medan yang telah ditetapkan masuk dalam Daftar Pencarian Orang alias buronan belum tertangkap dan masih bebas berkeliaran. Dalam hal itu, Polsek Medan Area masih mencari keberadaan Pelaku Fadil Irawan anak dari Pilu (tertangkap)  yang diduga masih bersembunyi dari kejaran pihak kepolisian. "Semua yang dilaporkan oleh korban Ovi bakal diburu hingga tertangkap. Kasus ini tidak ada yang ditutupi semua tetap diproses sesuai dengan prosedur yang ada di kepolisian, " ucap Kapolsek Medan Area Kompol Sawangin Manurung melalui Kanit Reskrim AKP Philip Purba melalui pesan WhatsApp, Sabtu (15/4/2022) malam. 


AKP Philip mengaku kasus penganiayaan itu terus diselidiki dan didalami oleh petugas untuk mendapatkan rasa keadilan dari pihak korban Ovi. " Yang jelas kasus itu secepatnya dituntaskan, " papar mantan Kanit Reskrim Polsek Medan Baru ini.    


Polisi menetapkan mereka sebagai tersangka dan kemudian ada yang  buronan, ketiga orang itu terlibat secara tidak langsung. Penyidik memerlukan keterangan dari mereka dan ada hal yang perlu digali dari mereka tentang kasus penganiayaan itu. 


 Ketua  PAC Pemuda Pancasila Kecamatan Medan Area Joko Tarigan diduga terlibat dalam penganiayaan kepada  Fadil. 


Diduga melakukan pemukulan kepada keluarga residivis masing - masing Pilu (ayah), Padil (anak) dan Indra (menantu) di Jalan Sutrisno tepatnya depan toko GMT Medan baru - baru ini.


 "Hanya saja yang memukul anggotanya yang resah melihat sikap beringas Pilu menghajar kepada  seorang wanita bernama Ruri Novita Irawan alias Ovi (25). Sehingga anggota spontan melakukan pemukulan, tapi tidak ada disiksa. Namun saya terbawa - bawa ikut melakukan pemukulan, " terang  Ketua PAC PP Medan Area Joko Tarigan kepada wartawan di Mapolrestabes Medan, Rabu (13/4/2022) siang.  


Joko hanya meminta persoalan itu cepat selesai. "Saya tidak takut, hanya saja pemberitaan yang ada itu tidak benar ini ada aktor intelektualnya untuk menggiring saya sebagai pelakunya, " ujarnya.  


Karena itu, persoalan ini harus cepat selesai. Sebab pelaku yang menjadi korban itu juga telah dilaporkan oleh pihak keluarga korban Ovi di Mapolsek Medan Area. Dari penganiayaan yang dilakukan oleh Padil tersebut,  pelaku Pilu (ayah Padil) telah dijebloskan ke penjara Polsek Medan Area.    

 

Dengan adanya Ketua PAC PP Medan Area terlibat dalam penganiayaan itu, salah seorang pelaku, malah membuat pengaduan ke Polrestabes Medan dan diterima oleh petugas. Laporan pengaduan pelaku terhadap Ketua PAC PP Medan Area, diduga ada aktor intelektualnya yakni berinisial RH.


Seperti rekaman video diduga setingan yang telah diedit oleh pelaku intelektual untuk menyudutkan Ketua PAC PP Medan Area Joko Tarigan. 


Kata Ovi, sudah ada permainan. "Laporan pengaduan itu mereka itu rekayasa,  " ucap Ovi yang didampingi ibu kandungnya Riri (50) bersama  dua orang temannya Akbar Maulana (20) dan  Fatir (13), dua orang saksi mata yang melihat langsung peristiwa pengeroyokan yang dilakukan satu keluarga residivis terhadap Ovi.



Kata Ovi, laporan pengaduan Fadil ke Polrestabes Medan penuh rekayasa, agar dia tidak ditangkap, karena dia merupakan  salah satu pelaku yang  ikut memegangi kedua tangan korban bersama iparnya, Indra agar pelaku Pilu, leluasa memukulinya di depan toko GMT Jalan Sutrisno. Selain itu, bekas penganiayaan juga tidak ada di wajah Fadil.


"Kejadiannya pada hari Selasa (5/4/2022) setelah kejadian saya dianiaya mereka, saya jumpa Padil di Polsek Medan Area, dan setiap hari juga dia kulihat bekerja di toko GMT,  jadi tidak benar dia dianiaya apalagi sampai opname" beber Ovi.


Sementara Riri (50) ibu kandung Ovi meminta pada pihak kepolisian untuk menangkap pelaku-pelaku lain penganiayaan anaknya.


"Karena dengan adanya laporan pengaduan pelaku Padil ke Polrestabes Medan seakan-akan dia menjadi korban dan anak saya menjadi pelaku" ucap Riri seraya meminta kepada pihak Polrestabes Medan untuk jeli melihat kasus ini. Yang diduga ada aktor intelektualnya dibalik laporan Padil. 


 "Jangan yang salah dibenarkan dan yang benar disalahkan. Kenapa pelaku melapor, seharusnya kan kami yang melapor, maksudnya apa" kata Riri seraya meminta kepada pihak kepolisian agar menangkap semua pelaku yang mengeroyok putrinya termasuk aktor intelektual dibalik laporan pengaduan pelaku "Ketiga pelaku Fadil dan Indra (buron) harusnya ikut ditangkap, " tandasnya. (Roi/r)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar