MEDAN | elindonews.my.id
Andri Patogi, anak Medan yang melakukan perjalanan khusus ke Pertamina Mandalika Circuit sejak tanggal 16 hingga 20 Maret 2022, melihat bahwa arena Cirkuit yang dibanggakan Bangsa Indonesia ini, sebenarnya masih banyak kekurangannya.
Penuturan Andri, perjalanan ini dimulai dari Medan menuju Lombok dan kembali ke Medan. Pertamina Mandalika Circuit merupakan salah satu Circuit Moto GP di dunia yang baru dimiliki Indonesia pada masa kepemimpinan Presiden Jokowi.
Pertamina Mandalika Circuit terletak di dalam kawasan ekonomi khusus mandalika di Lombok Tengah NTB.
Circuit ini memiliki panjang kurang lebih 4,3 km dengan 17 tikungan dengan kapasitas penonton lebih kurang 50.000 tempat duduk dan total 195.700 penonton.
Pertamina Mandalika Circuit telah menjadikan nama Indonesia semakin mendunia dengan keberhasilan penyelenggaraan Motto GP pada tanggal 20 Maret 2022.
Sayang, penyelenggaraan tidak berlangsung baik dimana banyak sekali pekerjaan diluar area circuit yang belum selesai. Pekerjaan yang belum selesai ini menjadi hambatan bagi penonton, pengunjung serta warga yang berada disekitar circuit.
Dari pangalaman di lapangan terdapat beberapa hal yang tidak memuaskan karena area luar circuit belum selesai sehingga mengakibatkan tidak tersedianya parkir kendaraan yg memadai, arus lalu lintas di sekitar circuit menjadi macet serta traffic management kacau, sulitnya mencari tempat makan dan minum pengunjung, tidak adanya pemandu arah atau tanda tanda serta pihak panitia tdk memiliki pengetahuan tentang acara dan situasi didalam serta diluar circuit.
Secara umum lokasi circuit berada di tepi pantai dengan pemandangan ke arah laut dan ke arah perbukitan yang begitu indah. Seharusnya pemandangan yang sangat indah ini dimanfaatkan sebagai salah satu keunggulan. Karena keunggulan ini merupakan suatu nilai jual sehingga penonton dan pengunjung selain dapat melihat Moto GP juga dapat melihat keindahan alam disekitarnya. Keindahan alam ini seharusnya dapat dilihat dari tribun maupun dari luar dan dapat menambah minat wisatawan berkunjung ke obyek wisata disekitar Pertamina Mandalika Circuit.
Petunjuk petunjuk arah sangat minim sehingga penonton maupun pengunjung kesulitan mencari parkir, mencari tiketing serta mencari pintu masuknya. Oleh sebab itu penyelenggara perlu berkoordinasi antar instansi dan dipimpin oleh suatu tim manajemen yg punya pengalaman di bidang pengelolaan dan penyelenggaraan kegiatan internasional. Positifnya kegiatan ini dapat menjadi acuan bagi daerah lain seperti Propinsi Sumatera Utara yang akan menyelenggarakan event nasional seperti PON.
Propinsi Sumatera Utara maupun Kabupaten dan kotamadya di dalamnya dapat mengambil suatu pembelajaran dimana selain membangun venue olahraga juga dapat menjadikan venue tersebut sebagai obyek wisata sehingga mendapatkan nilai tambah yang tinggi dan beragam.
Semoga pengamatan saya ini bisa bermanfaat dikemudian hari untuk peningkatan olahraga dan pariwisata dimasa sekarang dan yang akan datang, kata Andri. ( Syafrin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar