Seorang warga yang berdomisili di Desa Sei Lunang Dusun 1 Sei Udang Kecamatan Sei Kepayang Timur Kabupaten Asahan, Saleha (77) seorang janda dan miskin tidak pernah tersentuh bantuan baik dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi maupun Pemerintah Kabupaten dan Desa. Padahal dia merupakan keluarga janda dan miskin yang terdampak terhadap ekonomi dimasa pandemi virus corona atau Covid-19.
"Saya tidak pernah mendapat bantuan sosial dari pemerintah baik sembako maupun bantuan langsung tunai," kata Saleha di dampingi aktivis perempuan ibu Sri Murni Sibarani, Minggu (26/12) saat berkunjung kerumahnya.
Sehari-hari Saleha bekerja sebagai pengumpul batok kelapa dan bercocok tanam di Dusun 1 Sei Udang. Ekonomi yang pas-pasan dan tinggal sebatang kara dirumahnya yang cukup memprihatinkan, membuat Saleha kesulitan menghidupi dirinya. Lain lagi kondisi tempat tinggal Saleha juga jauh dari kesan layak untuk dihuni. Saleha tinggal di gubuk yang berukuran 4x4 meter sendirian, tidak ada listrik dan akses jalan yang layak untuk dilalui.
"Selama pemerintah pusat, propinsi maupun daerah yang telah gencar gencarnya menyalurkan bantuan baik berupa bedah rumah ataupun PKH atau BLT juga tidak pernah ada bantuan sama sekali yang diterima ibuk Saleha, tutur Sri Murni Sibarani. "Tidak seperti orang lain yang mendapat bantuan sembako maupun uang tunai," terangnya.
Apa lagi semenjak adanya penyebaran virus corona, penghasilannya menurun drastis karena warga membatasi untuk keluar rumah dan tak bisa kemana-mana. Jika sebelum pandemi corona, Saleha bisa membawa uang Rp 20 ribu dalam sehari, kini kantongnya tidak lebih hanya berisi uang lima ribu rupiah.
Saleha hanya berharap kepada pemerintah pusat atau Pemerintah Kabupaten dan Desa dapat memberikan bantuan sembako untuk memenuhi kebutuhan hidup di tengah pandemi Covid-19. Walaupun sudah punya Kartu Keluarga (KK) dan KTP sebagai syarat untuk mendapat bantuan sosial.
"Ya, kalau bisa apa salahnya diusulin supaya dapat bantuan. penghasilan saat ini tidak cukup untuk diri saya sendiri," ucapnya. (Ahmad Effendi Sibarani)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar